Jakarta –
Sudah menjadi rahasia umum jika terdapat hubungan erat antara Bali dan Australia. Namun di musim hujan kali ini, warga Australia diperingatkan jika hendak berlibur ke Bali.
Dilaporkan News.co.au pada Jumat (5/12), warga Australia yang bepergian ke Bali diperingatkan untuk mewaspadai penyakit demam berdarah atau nyamuk Aedes Aegypt.
Seorang dokter dari Layanan Kesehatan Masyarakat Tropis Cairns mengkonfirmasi minggu ini bahwa ada lima kasus demam berdarah di wilayah tersebut dalam dua minggu terakhir, semuanya berasal dari orang-orang yang pernah ke Bali.
Juru bicara Queensland Health menjelaskan kepada news.com.au, demam berdarah terjadi di seluruh Indonesia, termasuk Bali, terutama saat musim hujan yang berlangsung pada bulan November hingga Maret.
Bulan lalu, negara bagian tersebut mencatat 29 kasus demam berdarah, beberapa di antaranya terjadi secara lokal di wilayah Torres dan Cape.
Sebagian besar wilayah Australia tidak memiliki nyamuk yang dapat menyebarkan virus demam berdarah, namun kasus-kasus demam berdarah masih dilaporkan di seluruh negeri pada orang-orang yang telah melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang terkena dampak demam berdarah di luar negeri.
SA Health mengatakan kepada news.com.au juga terjadi peningkatan kasus demam berdarah di Australia Selatan di antara orang-orang yang kembali dari Indonesia. Total ada sembilan kasus demam berdarah dalam dua minggu di awal November dan tiga kasus di akhir bulan.
Dalam dua minggu terakhir bulan November, Victoria mencatat 12 kasus yang ditularkan di luar negeri, “sebagian besar berasal dari perjalanan ke atau dari India”.
NSW Health mengatakan pihaknya diberitahu mengenai 36 kasus pada bulan November, sekitar 30 persen di antaranya ditemukan di Indonesia, dengan mayoritas di Bali.
NT Health telah menerima tiga laporan demam berdarah di antara orang-orang yang mengunjungi Bali atau Kamboja dalam dua minggu terakhir.
“Wisatawan harus melindungi diri mereka dari nyamuk ketika berada di luar negeri di negara-negara dimana terdapat demam berdarah, karena banyak negara tetangga kita yang saat ini memiliki tingkat demam berdarah yang tinggi,” kata juru bicara NT Health.
Data dari Sistem Pengawasan Penyakit yang Dapat Diberitahukan Nasional menunjukkan terdapat 2.153 kasus demam berdarah di Australia pada tahun ini, dibandingkan dengan 1.119 kasus pada tahun sebelumnya dan 1.505 pada tahun 2019 sebelum pandemi ini menghentikan perjalanan internasional.
Western Australiaa Health mengatakan sebagian dari lebih dari 500 kasus di negara bagian itu ditemukan di luar negeri. Lebih dari 85 persen ditemukan di Asia Selatan dan Tenggara, sebagian besar di Indonesia.
Saksikan video “Video Duka Pejabat Pilkada Bali: Keguguran dan Kecelakaan Saat Bertugas” (bnl/bnl)