Palas, Lampung Selatan –
BAKTI Komdigi bekerja sama dengan eFishery menjalankan program digitalisasi perikanan di Desa Palas, Lampung Kidul. Tak hanya alat, penyuluhan akan dilakukan secara bertahap. Program ini dirancang selama tiga bulan.
Pilot Project Manager Digitalisasi Perikanan BAKTI Ali Farzah mengatakan pemasangan peralatan smart automatic feeding Internet of Things (IoT) ini dilakukan untuk kolam budidaya perikanan. Selain peralatan, saran ahli memancing juga disediakan.
“Nah, konten yang diberikan terkait dengan budidaya ikan, karena saat ini kami sedang menjadi pilot project di bidang perikanan air tawar. Kemudian kami juga menyediakan konten khusus bagaimana cara mencapai perluasan pasar,” jelas Ali di detikcom.
Materi yang diberikan pada dasarnya dimaksudkan untuk memberi semangat kepada para petani itu sendiri. Harapannya, ada inisiatif dari para petani untuk melakukan kegiatan perluasan pasar tidak hanya di luar kota tapi juga di luar negeri.
“Tetapi tentunya masih membutuhkan waktu yang lama, karena pilot project ini baru dilaksanakan selama 3 bulan. Jadi kita akan alihkan konten-konten yang berkaitan dengan budidaya,” lanjutnya.
Kawasan sekitar Kalianda dipilih sebagai lokasi pilot project karena kawasan ini dinilai cocok untuk mewakili. Wah, di sini banyak penggarap dan juga akses telekomunikasi.
Yang terpenting, jangkauan sinyalnya tidak sulit, apalagi automatic feeder memerlukan internet yang memadai. Selain itu, kawasan tersebut juga memiliki pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan.
Selain itu, Ali berharap proyek digitalisasi perikanan BAKTI dapat dilanjutkan di masa depan. Selain itu, sektor perikanan juga menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebagaimana tertuang dalam Asta Cita, delapan misi Indonesia Emas 2045.
“Jika indikasinya lebih baik, kami akan naik ke tingkat yang lebih tinggi yang diharapkan dapat mendapat persetujuan untuk melanjutkan program ini di masa mendatang,” ujarnya.
Ade Setiawan L. Tobing Project Manager dari eFishery memberikan penjelasan pada kesempatan yang sama. Dia mengatakan pembicara yang unggul dapat berkisar dari e-fisheries daratan, lembaga lokal, hingga profesional budidaya perikanan atau ahli di bidang terkait.
“Contohnya dari pelayanannya, bisa dari pemerintah, lalu kita bisa sampaikan dukungan pemerintah di bidang perikanan, misalnya ada program A, B, C, dan sebagainya,” ujarnya. Kemarilah.
Itu penjelasannya. Dari profesional dan lain-lain, lebih pada teknis budidayanya, mana pakan yang baik, mana air yang baik, pemilihan benih dan sebagainya, imbuhnya.
Autofeeder pintar adalah perangkat IoT yang dikembangkan oleh anak perusahaan eFishery. BAKTI bekerja sama dengan eFishery karena merasa memiliki keunggulan biaya dibandingkan fitur yang disediakan pada aplikasi eFeeder. Saat ini, terdapat 15 Smart autofeeder yang disediakan BAKTI untuk Desa Palas. Saksikan video “Peserta Pelatihan Bahasa Sighah Pariwisata Sumenep” (tanya/ask)