Jakarta –
Laki-laki dewasa yang masih hidup biasanya mengeluarkan air mani yang mengandung sperma saat ejakulasi. Namun, pada pria dengan azoospermia, keturunannya tidak memiliki sperma sehingga tidak dapat memiliki anak.
Spesialis Urologi Dr. Ponko Birovo SPU(K), Ph.D.
“Dalam literatur (penelitian), sekitar 15-20 persen yang belum punya anak, spermanya kosong atau tidak ada, ini azoospermia,” kata dr Ponko di Detikcom di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/12). /2024).
“Saya punya banyak orang yang pergi ke sini, sekitar 50 persen.
Menurut dr Ponko, setidaknya ada dua penyebab seseorang menderita azoospermia. Yang pertama adalah faktor genetik, dan yang kedua adalah intervensi penyakit atau pengobatan medis.
Katanya, “Ada dua hal yang mungkin terjadi, pertama, ‘pabrik’ tidak bisa memproduksi sperma (gen), sperma ada tapi ‘truk’ yang membawanya, atau jalannya rusak.”
Ia menambahkan, “Penyakit (penyakit non-genital) yang ada di Indonesia kebanyakan adalah penyakit sejarah. Penyakitnya TBC, penyakit kelamin, mungkin pernah terjangkit di tempat itu, termasuk vasektomi.”
Menurut dr Ponko, azoospermia yang disebabkan oleh masalah non-genetik masih bisa diatasi dengan operasi agar bisa kembali normal. Namun jika azoospermia disebabkan oleh genetik, maka Anda ingin memiliki anak dan bisa menggunakan metode bayi tabung.
“Kalau tidak dioperasi, tidak akan terjadi apa-apa, tapi kalau ada sumbatan tidak bisa diperbaiki,” kata dr Ponko.
Ia menyimpulkan, “Yang dilakukan adalah, sperma diangkat melalui pembedahan dan ditemukan sel telur wanita tersebut di dalam tabung reaksi, inilah yang disebut dengan bayi tabung.”
Tonton video “Video: Dokter Sebut 50% Pria Indonesia Kena Azoospermia, Apa Itu?” (dpy/atas)