Jakarta –
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Oktober 2024, kopi bubuk akan menyumbang inflasi tahunan. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga kopi dalam negeri.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adiningar Vidyashanti mengatakan kelangkaan panen di beberapa daerah penghasil kopi di Indonesia turut mendorong kenaikan harga. Sumbangan kopi bubuk terhadap inflasi setiap tahunnya sebesar 0,01%.
“Nantinya direspon oleh produsen kopi lokal dengan menaikkan harga kopi lokal,” ujarnya dalam jumpa pers, Jumat (11/11/2024).
Secara rinci, komoditas penyumbang inflasi tahunan sebesar 1,71% adalah daging ayam segar dengan sumbangan inflasi sebesar 0,04%, bawang merah sebesar 0,03%, tomat sebesar 0,02% dan lauk pauk, antara lain kopi bubuk, minyak goreng, kretek mesin. . Rokok dan telur ayam segar masing-masing 0,01%.
Selain emas perhiasan, faktor lain yang menyebabkan inflasi bulanan adalah kenaikan harga alat rambut pria dan wanita, menurut BPS. Namun, Amalia menyebut kontribusinya sangat kecil.
Sebagai referensi, BPS mencatat Indonesia akhirnya mematok inflasi sebesar 0,08 persen pada Oktober 2024.
“Emas perhiasan penyumbang inflasi yang utama. Ada beberapa barang lain pada kelompok ini, namun kontribusinya terhadap inflasi kecil. Misalnya saja tarif potong rambut pada laki-laki dan perempuan yang mengalami inflasi, kontribusinya relatif kecil,” tuturnya adalah. menyimpulkan. . (ada/eds)