Jakarta –
TBC atau TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang paru-paru manusia sehingga menimbulkan sejumlah gejala, salah satunya adalah batuk terus-menerus.
Jika Anda merasakan banyak gejala TBC, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Jangan biarkan TBC tidak diobati karena berisiko bertambah parah bahkan menyebabkan kematian.
Lantas, apa saja ciri-ciri TBC parah atau kronis? Simak pembahasannya pada artikel Apa itu TBC?
TBC adalah batuk yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang biasanya menyerang paru-paru. TBC juga bisa menyerang bagian tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, tulang belakang, dan otak.
Mengutip laman TB Indonesia, TBC dapat menular melalui cairan atau semprotan air liur dari hidung atau mulut yang dikeluarkan ke udara (droplet), baik saat penderita yang terinfeksi batuk, bersin, meludah, atau berbicara.
Ada beberapa gejala umum TBC yang perlu Anda ketahui. Menurut Mayo Clinic, berikut sejumlah gejalanya: Batuk terus menerus selama tiga minggu atau lebih Batuk darah Nyeri dada saat batuk atau bernapas Penurunan berat badan secara tidak sengaja Kelelahan Demam malam Friuli berkeringat Kehilangan nafsu makan Gejala penyakit TBC parah
Jika TBC tidak segera diobati, hal ini dapat memperburuk kondisi pasien. Berikut ciri-ciri penyakit TBC yang mulai memburuk: Batuk sudah lebih dari tiga minggu dan tidak kunjung membaik meski sudah diobati dengan obat batuk berdahak hijau yang dijual umum, bercampur penyakit TBC di beberapa titik, pasien mengalami penyakit lain. Gejala yang berkepanjangan, mulai dari rasa lelah yang luar biasa, penurunan berat badan yang signifikan, hingga keringat malam yang membuat penderita TBC semakin merasakan nyeri di dada, atau batuk, seringkali juga dialami oleh penderita TBC. sesak napas atau sesak napas. Sebab, infeksi bakteri TBC bisa menyebabkan peradangan pada paru
Selain TBC paru, masih banyak penyakit TBC lainnya yang dapat menyerang organ tubuh manusia, antara lain: TBC kelenjar getah bening yang menyebabkan tumor berwarna merah atau ungu di bawah kulit, yang menyebabkan darah pada urin, dapat menyebabkan sakit kepala atau kebingungan TBC tulang belakang yang dapat menyebabkan TBC laring yang berkepanjangan
Ada banyak cara untuk mengobati TBC, tetapi cara tersebut berbeda-beda tergantung jenis infeksi yang Anda derita. Dilansir situs MD dan Kementerian Kesehatan, berikut beberapa cara pengobatan TBC: 1. Mengobati TBC Laten
Sebagai informasi, TBC laten adalah seseorang yang terinfeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis, namun tidak menunjukkan gejala TBC. Cara mengobati pasien TBC laten adalah dengan meminum obat dari dokter untuk membunuh bakteri dan mencegah aktifnya infeksi.
Dokter Anda mungkin meresepkan isoniazid, rifapentine, atau rifampisin, secara terpisah atau kombinasi. Selain itu, pasien juga harus meminum obat tersebut secara rutin selama sembilan bulan dan tidak boleh menghentikan atau menghentikannya.2. Pengobatan TBC aktif
Bagi penderita TBC aktif, dokter juga akan menerima beberapa obat, seperti etambutol, isoniazid, pirazinamid, dan rifampisin. Pasien disarankan meminum obat selama 6 sampai 12 bulan tanpa henti.3. Pengobatan TBC yang resistan terhadap obat
Jika seorang pasien didiagnosis menderita TBC yang resistan terhadap obat, dokter mungkin akan meresepkan satu atau lebih obat yang berbeda. Selain itu, pasien diharuskan meminum obat dalam jangka waktu yang lebih lama, hingga 30 bulan.
Ingat, minum obat dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan lebih banyak efek samping. Jadi, ada baiknya konsultasikan kembali ke dokter.
Demikianlah penjelasan mengenai ciri-ciri penyakit TBC berat. Saya harap itu bermanfaat. Tonton video “Video: Mengenal PPOK dan Penyebabnya” (ilf/fds)