Batavia –

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo terus mendorong target pemerintah untuk menekan biaya logistik. Salah satunya dengan menggenjot transformasi mendasar melalui percepatan digitalisasi dalam operasional.

Presiden Pelindo, Arif Suhartono mengatakan Pelindo berupaya meningkatkan efisiensi layanan pelabuhan agar logistik nasional lebih kompetitif biaya. Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan mematok target penurunan logistik dari 14,29% menjadi 8% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Arif menjelaskan, pihaknya telah menerapkan serangkaian strategi sebagai bagian dari transformasi hingga level operasional. Perusahaan juga telah menerapkan standar untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan layanan dan sistem pembayaran melalui aplikasi online dan digital.

Mempercepat hasil digitalisasi dengan menghadirkan perencanaan dan pengendalian terintegrasi hingga kamera sentral yang memantau seluruh layanan pelabuhan mulai dari kapal, terminal, peti kemas, dan logistik. Menurutnya, transformasi digital ini mendukung serangkaian terobosan penggerak lainnya yang secara umum bertujuan untuk mengurangi penundaan pelabuhan dan biaya transportasi.

“Pelindo terus berkontribusi dalam menciptakan logistik yang lebih bersih sehingga menurunkan biaya. Strategi Pelindo adalah menekan biaya logistik, mengurangi penundaan dan penundaan pelabuhan,” kata Arif dalam sambutannya, Minggu (24/11/2024).

Terobosan lain dalam pelayanan kepelabuhanan adalah penerapan sistem operasi pelabuhan multi terminal atau Pelindo Terminal Operating System Multiguna (PTOS-M). Arif mengatakan, platform aplikasi unik ini mendukung operasional pelabuhan kargo non-isi dalam fungsi akuntansi dan pengendalian.

Kasus PTOS-M terintegrasi dengan sistem lain, seperti portal pelanggan, sistem layanan kapal, dan sistem layanan keuangan.

Aplikasi ini memiliki fitur-fitur yang memberikan kemudahan pelayanan seperti permintaan pemesanan online, perencanaan pengoperasian, penyimpanan inventaris, pengendalian dan pemantauan. Upaya Pelindo dalam meningkatkan operasional juga berdampak pada kinerja perusahaan yang terus meningkat. Pelindo berhasil melayani arus barang non peti kemas sebanyak 146 juta ton hingga triwulan III tahun 2024, meningkat 16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pelindo sebagai penyedia jasa kepelabuhanan terbesar di Indonesia selalu melakukan perbaikan. Peningkatan kinerja operasional ini menunjukkan bahwa upaya standarisasi operasional dan digitalisasi yang dilakukan Pelindo berhasil mendukung pertumbuhan aset yang terjadi. tentunya dilakukan secara terintegrasi dengan pemangku kepentingan dan pengguna jasa, yang berdampak pada pelabuhan, menurunnya stay in the port, jelasnya.

Arif menjelaskan, digitalisasi media sosial membuat arus menjadi lebih baik karena diawasi oleh sistem yang responsif dan terintegrasi. Pelindo telah menerapkan digitalisasi pelayanan di pelabuhan secara bertahap untuk meningkatkan produktivitas.

Misalnya penerapan PTOS-M pada Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) Cabang Dumai membuahkan hasil. SPMT cabang Dumai mencatat perdagangan umum sampai dengan triwulan III tahun ini sebesar 627.596 ton/m3 atau meningkat 6,7% dibandingkan triwulan III tahun 2023 sebesar 588.419 ton/m3.

Tak hanya itu, capaian positif juga dibukukan pada aktivitas bongkar muat barang pada perdagangan curah kering yang mencapai 2.119.324 ton, tumbuh 3,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 2.042.444 ton.

Peningkatan produktivitas ini mendapat respon positif dari pengguna jasa kepelabuhanan perseroan. Executive VP Port Handling dan Stevedoring FKS Logistics Wiji Dewabroto sebelumnya mengungkapkan, bongkar muat gabah dan minyak dalam sehari hanya sekitar 5.000 ton hingga 6.000 ton. Setelah modernisasi, produksi ditingkatkan dari 20.000 ton menjadi 25.000 ton.

Ia menyatakan berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan industri pelabuhan dan logistik di Indonesia, terus berinovasi, bertransformasi dan bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun dan memajukan ekosistem pelabuhan dan logistik di Indonesia.

Lihat juga video: Distribusi Logistik Pilkada ke Pulau Terpencil, Surat Suara Diikat Pelampung

(kil/kil)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *