Jakarta –
Kelompok Gen Z atau orang-orang yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 sepertinya tidak pernah melewatkan suatu tren atau sesuatu yang sedang ‘hype’. Mulai dari makanan yang sedang viral, ‘permata tersembunyi’ di kafe dan restoran yang sedang populer saat ini, hingga mainan biasa.
Psikolog klinis Mutiara Maharini menghubungkan hal ini tidak hanya dengan Fear of Missing Out (FOMO), tetapi juga dengan kecenderungan hedonisme. Dalam penelitian perilaku, hampir semua Gen Z pernah mengalami hal ini.
“Nilai yang dianut Gen Z adalah hedonisme. Hedonisme ini tidak selalu bersifat material,” ujarnya dalam jumpa pers, Rabu (12/11/2024).
“Tapi mereka suka mencari kegembiraan dan kesenangan dalam hidup,” tambahnya.
Menurutnya, tak heran jika banyak generasi Z yang suka meromantisasi kehidupan meski menghadapi kesulitan. Hal ini terlihat dari banyaknya postingan atau unggahan harian Gen Z di media sosial. Dia bersikeras: “Anda dapat melihatnya dari perjalanan sehari-hari dalam hidup saya. Karena mereka selalu menunjukkan sisi yang berbeda.”
Artinya, mereka selalu mencari cara untuk bahagia, menikmati hidup, katanya.
Jika hal ini tidak tercapai, maka dapat timbul gangguan kecemasan dan masalah yang lebih serius, seperti perasaan tertekan karena dianggap gagal memenuhi sebagian besar standar masyarakat.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Mutiara berpesan kepada kelompok Z untuk lebih sadar dalam bertindak. Misalnya saat makan atau ngemil.
Agar tidak selalu merasa tidak puas setelah mencoba makanan dan minuman yang sedang viral sebanyak-banyaknya, Mutiara menyarankan untuk mengonsumsi makanan sehat kaya serat dan protein. Selain mengenyangkan perut, kebiasaan mengonsumsi makanan sehat mengganggu sinyal di otak saat selalu dalam fase “ngidam”.
“Sehingga mereka bisa makan dengan lebih hati-hati,” tutupnya. Saksikan video “Video: Apa yang salah dengan Generasi Z, orang yang sering mengeluh di tempat kerja?” (naff/kna)