Jakarta –
Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, bertujuan untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2027. Inisiatif ini mencakup pembangunan dapur umum di berbagai tingkat, serta program makanan bergizi gratis untuk pelajar dan kelompok rentan. Semua pihak diharapkan terlibat, termasuk pihak swasta, seperti yang dilakukan PT Berkat Cawan Millennial (BCM).
Perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan bahan pangan mulai dari produksi hingga distribusi internasional ini bekerja sama dengan Guang Tong Shi Pin dari Guangdong, China untuk mengekspor komoditas premium asal Indonesia yakni jagung, tapioka, dan tepung konyaku. Pengiriman pertama dijadwalkan pada Januari 2025. Langkah ini merupakan upaya mendukung program pemerintah memperkuat ketahanan pangan nasional.
Direktur BCM Via Amalia mengatakan, ekspor jagung, tapioka, dan tepung konyaku tidak hanya meningkatkan devisa negara, tetapi juga meningkatkan produktivitas petani lokal.
“Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di pasar global, namun juga merupakan bagian dari upaya kita untuk berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional. Kami percaya bahwa ekspor ini akan membuka lebih banyak peluang bagi petani lokal, memperluas cakupan pasar dan menunjukkan kualitas unggul. Makanan Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (30/11/2024).
Sebagai perusahaan yang mengelola bahan makanan mulai dari produksi hingga distribusi, BCM mengutamakan kualitas, efisiensi, dan keberlanjutan. Komoditas seperti jagung, tapioka, dan tepung konyaku dipilih karena tingginya permintaan global terhadap produk tersebut. Jagung dan tapioka merupakan komponen penting dalam industri pangan dan pakan, sedangkan tepung konyaku semakin dibutuhkan sebagai bahan pangan yang sehat dan ramah lingkungan.
“Kami terus berinovasi untuk memastikan bahwa setiap produk yang kami tangani tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar internasional, namun juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal. Kami memahami pentingnya efisiensi dalam rantai pasokan dan ini adalah fokus utama kami di setiap tahapan. mulai dari proses produksi hingga distribusi,” tambah Via Amalia.
Teknologi dan strategi distribusi yang digunakan memungkinkan perusahaan untuk menjaga kesegaran produk, meminimalkan biaya logistik dan meningkatkan daya saing di pasar internasional. Hal ini juga mendukung tercapainya keberlanjutan dan efisiensi rantai pasokan global. Menggandeng mitra seperti PT Rajawali Nusindo (RNI), badan usaha milik negara yang berperan aktif dalam mendukung sektor pangan, serta mitra internasional di Guangdong, Tiongkok, BCM membangun jaringan distribusi yang kuat untuk meningkatkan kepercayaan pasar di Indonesia . . produk makanan.
“Kami yakin kolaborasi strategis ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan BCM untuk menjadikan pangan Indonesia lebih dikenal di pasar internasional. Kami akan terus mempertahankan standar tinggi dalam kualitas produk dan pelayanan sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia mandiri pangan -negara mencukupi,” kata Via Amalia. (shc/fdl)