Jakarta –

Ada sejumlah kebiasaan sehari-hari yang tidak kita sadari ternyata menjadi penyebab perut kembung. Terutama kebiasaan yang sering dilakukan pada malam hari sebelum tidur.

Selain berpotensi mengganggu penampilan, perut buncit juga bisa menimbulkan risiko bagi kesehatan jika terlalu sering diabaikan. Nah, simak beberapa kebiasaan berikut yang menjadi penyebab perut kembung. Dia suka minum susu sebelum tidur

Ahli gizi dari The Nutrition Twins, Tammy Lakatos Shims dan Lacey Lakatos mengatakan, ada sejumlah kebiasaan di malam hari yang berkontribusi terhadap penumpukan lemak di area perut.

Bagi sebagian orang, minum susu dianggap dapat membantu mereka tidur. Pasalnya, susu mengandung triptofan, yaitu asam amino yang dapat membantu relaksasi sehingga seseorang merasa lebih baik.

Namun kebiasaan ini dianggap sebagai salah satu penyebab perut kembung, karena adanya kelebihan kalori di dalamnya.

“Jika Anda mulai minum 12 ons susu sebelum tidur setiap malam dan tidak mengubah apa pun dalam pola makan Anda, berat badan Anda akan bertambah 12 pon (5,4 kg) selama 6 bulan, dengan perut menjadi salah satu area yang paling terkena dampaknya.” pilihlah susu skim, berat badan Anda masih akan bertambah lebih dari 6 pon (2,7 kg) selama 6 bulan.”

Kebiasaan lain yang membuat perut kembung adalah makan terlalu dekat dengan waktu tidur. Pasalnya, saat kita tidur, kita menghentikan proses pencernaan dan bekerja untuk memperbaiki dan menyembuhkan tubuh kita.

“Jika ada makanan yang perlu dicerna di usus, itu mengganggu penyembuhan tubuh, karena tubuh fokus mencerna makanan tersebut. Saat tidur, tubuh sedang berusaha menyimpan energi, memulihkannya, dan memperbaikinya kalori tersebut dibuang. Kalori tersebut tidak digunakan dengan benar dan dapat menyebabkan kesehatan yang buruk. Kata Nutrisi Kembar.

Penelitian yang dilakukan oleh Northwestern University pada tahun 2022 mengungkapkan bahwa makan terlalu larut dapat mengganggu ritme sirkadian. Ini berdampak negatif pada pengaturan gula darah dan metabolisme lemak.3. Gulir melalui media sosial

Bermain ponsel dan membuka media sosial merupakan kebiasaan yang banyak dilakukan pada malam hari bukan? Jadi, jika Anda sedang tidur, sebaiknya segera matikan ponsel Anda!

Pasalnya, cahaya biru yang dipancarkan ponsel dan komputer akan menekan melatonin. Hal ini akan mengganggu ritme sirkadian dan tidur malam yang nyenyak.

“Jika kurang tidur, otak membutuhkan energi dan membutuhkan gula. Jadi, mudah bagi seseorang untuk makan makanan manis secara berlebihan sebagai upaya untuk menjaga otak tetap terjaga.” Malu dan Lakatos menjelaskan. Tak hanya itu, kurang tidur juga dapat memengaruhi hormon sehingga menyulitkan pemeliharaan jaringan otot tanpa lemak. Hal ini akan meningkatkan metabolisme sehingga memudahkan peningkatan lemak tubuh.4. Bangun sambil menonton TV

Menurut penelitian yang dilakukan oleh The Nutrition Source di Universitas Harvard, siaran langsung TV dikaitkan dengan asupan kalori yang lebih tinggi dan gizi buruk. Acara TV seperti ikan juga bisa memicu seseorang mengonsumsi jajanan tidak sehat saat menonton TV. Penggunaan kafein

Minum secangkir kopi di malam hari akan membuat seseorang tetap terjaga di malam hari. Bila dikonsumsi, kafein dapat mengganggu tidur malam yang nyenyak.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine mengungkapkan bahwa mengonsumsi kafein 6 jam sebelum tidur dapat merusak tidur malam yang nyenyak.

Selain memengaruhi pola tidur, hal ini juga memengaruhi penambahan berat badan. Jadi, jika kurang tidur bisa menyebabkan perut kembung.

Menurut laporan Harvard Health Publishing, kurang tidur dikaitkan dengan tingginya kadar hormon ghrelin, yang membuat Anda lebih lapar. Pada akhirnya akan menyebabkan penambahan berat badan.6. tekanan

Dikutip dari Healthline, Kortisol merupakan hormon penting untuk kelangsungan hidup. Mereka diproduksi oleh kelenjar adrenal atau disebut sebagai “hormon stres”.

Stres kronis dapat meningkatkan kadar kortisol Anda. Hal ini dapat meningkatkan keinginan Anda untuk memilih makanan yang menenangkan berkalori tinggi, yang dapat menyebabkan kelebihan kalori dan penumpukan lemak visceral.

Hasil tinjauan tahun 2018 oleh NRW Geike et al. menunjukkan bahwa stres kronis juga dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan obesitas secara keseluruhan karena kurang tidur, penurunan motivasi aktivitas fisik, dan peningkatan hormon rasa lapar. Banyak merokok

Merokok berdampak buruk bagi kesehatan, dan salah satu dampak buruknya juga bisa terjadi pada lambung. Dikutip dari WebMD, semakin banyak Anda merokok, semakin banyak pula lemak yang tersimpan di perut (dibandingkan di pinggul dan paha 8). Kurangnya aktivitas fisik

Olahraga merupakan salah satu kunci kesehatan. Jika tubuh kurang bergerak, proses pembakaran kalori menjadi lebih lambat sehingga bisa menyebabkan penumpukan lemak, termasuk di area perut.

Disarankan untuk melakukan gerakan intensitas sedang selama 30 menit setiap hari. Ini akan membantu mengecilkan pinggang Anda (dan otot Anda lebih besar), meski berat badan Anda tetap sama. Minum alkohol

Mengapa pemabuk memiliki perut buncit? Karena alkohol tinggi kalori, dapat meningkatkan lemak perut. Dikutip dari laman kesehatan, salah satu dampak buruk dari terlalu banyak minum alkohol adalah penambahan berat badan karena dapat mempengaruhi hormon yang mengontrol nafsu makan, rasa lapar, dan stres. Simak video “Ahli Gizi Jelaskan Aturan Konsumsi Gula Harian untuk Cegah Diabetes” (khq/fds)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *