Jakarta –
Vietnam sedang merencanakan proyek ambisius, yakni pembangunan kereta api berkecepatan tinggi. Kereta ini akan menghubungkan Hanoi di utara dan Kota Ho Chi Minh di selatan.
Proyek yang dijadwalkan dibangun pada tahun 2027 dan ditugaskan pada tahun 2035 ini diperkirakan membutuhkan dana sekitar $67 miliar atau setara lebih dari Rp 1 triliun.
Melansir CNN, Kamis (12/5/2024), jalur berkecepatan tinggi tersebut membentang sepanjang sekitar 1.541 kilometer dan mampu mencapai kecepatan hingga 350 kilometer per jam. Artinya waktu tempuh bisa dikurangi dari semula 30 jam menjadi 5 jam.
Namun, rencana ambisius Vietnam terus terhambat oleh sejumlah permasalahan, seperti masih banyaknya proyek infrastruktur yang berjalan bahkan ada yang terhenti.
Proyek kereta api kecepatan tinggi utara-selatan Vietnam, yang melintasi 20 provinsi dan kota, akan mempunyai 23 stasiun penumpang dan 5 stasiun barang. Kereta api tersebut tidak hanya akan digunakan untuk mengangkut orang dan penumpang, tetapi juga untuk keperluan pertahanan.
Wakil Menteri Transportasi Vietnam Nguyen Danh Hue mengatakan proyek ini merupakan respons terhadap kebutuhan transportasi yang terus meningkat. Dan dia mengutip beberapa penelitian yang menyoroti perlunya konektivitas utara-selatan yang lebih cepat.
“Proyek ini sangat penting untuk merestrukturisasi sektor transportasi dan menjadi landasan bagi lompatan Vietnam menuju era pertumbuhan baru,” kata Danh Hue.
Media pemerintah Vietnam mengatakan negaranya akan memprioritaskan pembiayaan dalam negeri untuk proyek kereta berkecepatan tinggi ini. Namun, pinjaman luar negeri juga bisa dipertimbangkan jika peraturannya tidak terlalu ketat dan lebih mudah diakses. Tonton video “Nikmati city tour dengan becak di Vietnam” (upd/fem)