Jakarta –
Kanker lidah merupakan salah satu jenis kanker yang diawali dengan tumbuhnya sel-sel abnormal pada lidah. Lidah dimulai dari tenggorokan dan mencapai mulut. Lidah terdiri dari otot dan saraf yang membantu gerakan dan fungsi, seperti pengecapan. Organ ini juga membantu dalam berbicara, makan dan pencernaan.
Prof Dr drg Yuniardini Septorini Wimardhani, MSc Dent menjelaskan, kanker lidah merupakan salah satu jenis kanker mulut. Faktor risiko kanker jenis umum ini adalah merokok, konsumsi alkohol, kebiasaan makan sirih pinang, dan kurang makan buah dan sayur.
Penyebab lain seperti infeksi Human Papillomavirus (HPV) 16 dan 18 juga dapat dimulai. Meskipun demikian, Prof. Yuniardini mengatakan hal tersebut perlu diteliti lebih lanjut.
Tapi biasanya penyebab utamanya adalah merokok dan minum minuman beralkohol, kata Prof Yuniardini kepada detikcom, Rabu (12/12/2024).
“Sirih mungkin kurang umum, apalagi di Jakarta khususnya, tapi di daerah terpencil yang jumlah penduduknya lebih banyak atau di beberapa daerah di Indonesia masih ada masyarakat yang biasanya makan sirih dengan sirih dan tembakau,” lanjutnya.
Beberapa gejala radang sendi bisa dimulai dengan rasa sakit yang tidak kunjung hilang. Prof. Yuniardini diminta untuk waspada dan segera memeriksakan diri untuk mengetahui tanda-tanda infeksi yang tidak kunjung hilang atau sembuh. Sebab, menurutnya, sakit tenggorokan yang tak kunjung hilang, baik sebulan atau beberapa bulan, sudah pasti merupakan tanda kanker lidah.
“Awalnya tidak sakit, jadi sakitnya menetap di mulut dan tidak kunjung sembuh,” ujarnya.
“Apa yang awalnya tidak sakit, lama-kelamaan menjadi semakin sakit dan menyakitkan.
Prof. Yuniardini pun mengajak masyarakat melakukan SAMURI dan lihat mulut sendiri. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan kesehatan gigi dan mulut serta mendeteksi kanker mulut.
“Dari perkumpulan dokter spesialis penyakit mulut ada yang namanya SAMURI atau pemeriksaan mulut. Oleh karena itu, pasien atau masyarakat diajak untuk memahami dan memeriksa kondisi rongga mulut setiap saat, minimal sebulan sekali untuk melakukan pemeriksaan di pipi. , di bibir, di lidah, di bawah lidahnya, di bagian samping lidahnya, sebagian lehernya,” ungkapnya.
“Jadi jika ada pasien yang melihat adanya perubahan, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter,” ujarnya. Saksikan video “Mengenali Risiko Kanker Penis pada Pria Lanjut Usia” (suc/suc)