Jakarta –

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengaku belum menerima surat permintaan merger XL Axiata dan Smartfren. Saat dikonfirmasi, Presiden Direktur Smartfren Merza Facis mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat.

“Kebetulan suratnya kita kirim hari Selasa atau Rabu. Jadi mungkin Pak Menteri sedang ke luar kota. Surat kita masih segar, masih panas. Jadi dia tidak melihat sendiri saat ditanya media.” konferensi pers update kegiatan korporasi Smartfriend, Kamis (12/12/2024).

“Tapi prinsipnya, kami dan teman-teman di XL mengirimkan surat di hari yang sama saat perjanjian ditandatangani. Kami berharap perjanjian ini tidak bertahan lama,” lanjut Mirza.

Pimpinan Smartfren pun membeberkan isi petisi yang diajukan pihaknya. Salah satunya menjelaskan permasalahan spektrum pasca merger.

“Kami sampaikan, kami yakin spektrum ini kedepannya akan digunakan. Komdigi akan menjadi pertimbangan saat evaluasi,” kata Merza.

“Kami yakin persetujuan merger akan dilakukan dengan kesepakatan yang tidak terlalu berlebihan,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam kunjungannya ke Yogyakarta, Rabu (12/11/2024), Menteri Komunikasi dan Teknologi Meutya mengumumkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Comdigi) tidak menerima permintaan fusi.

Jadi kita belum tahu karena kita belum menginformasikan secara resmi kepada keduanya. Jadi kita punya waktu menunggu sebagai pimpinan untuk berkumpul. Itu peran Kemenkominfo. mengeong.

Karena surat permohonan merger XL Axiata dan Smartfren belum diterima, Komdigi saat ini belum bisa menanggapi merger kedua perusahaan tersebut. Begitu pula nasib spektrum frekuensi yang dimiliki XL Axiata dan Smartfren.

Namun saat ini belum ada pengumuman resmi akan diadakannya pernikahan resmi, kata Meutya.

XL Axiata dan Smartfren resmi bergabung dan berganti nama menjadi XLSmart. Keduanya telah menandatangani kesepakatan definitif rencana merger senilai Rp 104 triliun atau USD 6,5 miliar hingga sinergi.

XLSmart dikatakan memiliki skala, kekuatan finansial, dan investasi pada infrastruktur digital untuk memperluas jangkauan layanannya dan mendorong inovasi bagi pelanggan untuk berkontribusi pada pasar yang sehat dan kompetitif.

XL Axiata akan bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan bergabung menjadi bagian dari XLSmart, ujarnya. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8% saham XLSmart, dengan pengaruh yang sama terhadap arah dan keputusan strategis perusahaan.

Setelah transaksi selesai, Axiata akan menerima uang tunai per saham hingga US$475 juta. Setelah transaksi selesai, Axiata akan menerima US$400 juta, dengan tambahan US$75 juta pada akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan persyaratan tertentu.

Lihat video “Video: Harapan di Balik Merger XL Axiata dan Smartfren” (afr/afr)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *