Jakarta –
CATATAN: Depresi dan munculnya pikiran untuk bunuh diri bukanlah hal yang sepele. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segera hubungi dan konsultasikan dengan profesional seperti psikiater, psikolog, atau langsung ke klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di situs resminya, www.pdskji.org. Melalui website organisasi profesi tersebut, studi independen ditawarkan untuk mengetahui keadaan kesehatan mental seseorang.
Lebih banyak pembunuhan-bunuh diri terjadi pada hari Senin dibandingkan hari lainnya. Hal ini terungkap melalui studi analitis global yang dilakukan selama hampir empat dekade.
Studi ini juga menemukan bahwa kemungkinan bunuh diri meningkat pada Hari Tahun Baru.
Dikutip dari Euronews, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMJ menganalisis 1,7 juta kasus bunuh diri di 26 negara yang terjadi antara tahun 1971 hingga 2019. .
Di sisi lain, banyak negara di Amerika Utara, Asia, dan Eropa mengalami penurunan angka bunuh diri di akhir pekan. Tidak jelas apa yang menyebabkan tren ini, namun penulis penelitian menunjukkan bahwa beban kerja yang berlebihan di awal minggu, minum alkohol di akhir pekan, dan isolasi sosial selama liburan mungkin berperan.
Profesor psikologi Brian O’Shea dari Universitas Nottingham mengatakan peningkatan risiko bunuh diri pada Hari Tahun Baru sebagian disebabkan oleh ketakutan atau kecemasan yang terkait dengan alkoholisme.
“Mungkin penjelasan yang paling masuk akal adalah orang-orang minum lebih banyak dari biasanya di Tahun Baru, dan jika Anda sudah menghadapi tekanan emosional, serta menghadapi penarikan fisik dari alkohol, hal itu dapat memperburuk keadaan dan membuat Anda melampaui batas”, kata O’Shea.
Dia menambahkan bahwa risiko ini bisa sangat tinggi bagi laki-laki, yang cenderung minum lebih banyak dan memiliki jaringan sosial yang lebih lemah dibandingkan perempuan pada hari-hari besar.
Hingga saat ini, belum ada kesimpulan global mengenai risiko bunuh diri di Hari Natal. Angka bunuh diri pada Hari Natal biasanya lebih tinggi di negara-negara Amerika Tengah dan Selatan, seperti Afrika Selatan. Namun, angka tersebut menurun di negara-negara Amerika Utara dan Eropa.
Para peneliti juga meneliti dampak Tahun Baru Imlek di Tiongkok, Korea Selatan, dan Taiwan. Mereka menemukan bahwa risiko bunuh diri menurun pada hari itu hanya di Korea Selatan.
Tingkat bunuh diri umumnya sedikit menurun pada hari libur nasional lainnya, meskipun terkadang meningkat satu atau dua hari setelahnya.
Penulis penelitian ini menjelaskan bahwa hubungan keluarga dan sosial yang kuat dapat menjelaskan penurunan risiko bunuh diri selama liburan. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian karena tingkat bunuh diri sangat bervariasi antar negara. Simak video “Menkes Ungkap PPDS Undip Anak di Bawah Umur Diancam Jangan Bicara Kasus Bunuh Diri” (ath/kna)