Jakarta –
Kelompok Usaha Bank (KUB) PT Bank Pembangunan Kabupaten Jawa Timor TBK (Bankjatem) memasuki babak baru bersama Bank Lemping. Kedua BPD telah menandatangani Perjanjian antara Pemegang Saham Pengendali (Shareholder Agreement) dan Akta Kepatuhan di Ballroom Hotel Golden Tulip, Batu, Malang.
Basar Al-Ayman, presiden dan direktur BankJTM dan penjabat ketua menandatangani perjanjian pemegang saham. Gubernur Samsudin dari Lampung. Sementara itu, Basar Al-Ayman, Managing Director BankJTM dan Mehdi Yusuf, Managing Director Bank Lemping menandatangani akta kepatuhan.
Sang aktor pun turut menghadiri acara yang digelar pada Jumat (8/11). Gubernur Jawa Timur Adhi Keriono, Ketua Eksekutif Pengawas Perbankan/Anggota Dewan Komisaris IO Pusat Dayan Adiana Rae, serta Komisaris dan Direksi Bank Jatam dan Bank Lampung. Dalam kesempatan tersebut, Adhy Karyono menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas langkah-langkah strategis yang diambil untuk menyelesaikan perjanjian ini.
Menurutnya, penandatanganan ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud komitmen bersama antara jajaran bank dengan Bank Lemping untuk bekerja keras dan berkoordinasi mewujudkan visi dan misi KUB. Andy juga menjelaskan, perekonomian Jawa Timur tumbuh sebesar 1,72% (q to q) pada triwulan III tahun 2024. Pencapaian luar biasa tersebut mencatatkan Jatim sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi triwulanan tertinggi di antara seluruh provinsi di Pulau Jawa.
Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai 4,91% (YoY) dan secara keseluruhan 4,90% (Q to Q). Selain itu, Jawa Timur merupakan penyumbang perekonomian terbesar kedua dengan 14,52% PDB Indonesia dan 25,55% PDB Kepulauan Jawa. Dia mengukuhkan Jawa Timur sebagai mesin perekonomian nasional.
“Selain pertumbuhan ekonomi yang mengesankan, laju inflasi Jatim juga terkendali. Pada Oktober 2024, inflasi Jatim terkendali di angka 1,66% (y on y) dan inflasi bulanan diuji di angka 0,15% (m to m).” Secara historis, dalam 10 bulan terakhir Jawa Timur mengalami inflasi selama 5 bulan dan deflasi selama 5 bulan, hal ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat Jatim Kini sangat dibutuhkan. masih utuh,” jelas Aadhi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/11/2024).
Adhi meyakini pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur bergantung pada sektor perbankan yang sehat dan mampu beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah. Pembentukan KUB ini diharapkan dapat meningkatkan akses keuangan, meningkatkan literasi keuangan masyarakat, serta memperkuat infrastruktur dan layanan perbankan di Jawa Timur.
“Oleh karena itu, dengan hadirnya KUB, sinergi antar bank hasil merger dapat kita manfaatkan untuk melahirkan inovasi-inovasi baru dalam produk dan layanan perbankan. Salah satunya dengan menghadirkan layanan perbankan digital. Adhy menyampaikan, kami berharap KUB dapat membantu” mendanai proyek infrastruktur, memberdayakan perekonomian daerah dan meningkatkan akses layanan keuangan bagi masyarakat.”
Harapannya dengan semangat persatuan, transparansi dan integritas yang tinggi, antara Bank Jatam dan Bank Lampung, KUB mampu menjadi contoh yang baik dalam dunia perbankan yang tidak hanya menghasilkan keuntungan tetapi juga membantu saya secara sosial dan ekonomi. Perkembangan di Jawa Timur dan Lampung.
Di sisi lain, Basar al-Ayman mengungkapkan, rencana pembangunan KUB bancjatum dengan lampu bank sudah dimulai sejak lama.
Beliau menyampaikan, “Alhamdulillah, hari ini kami telah mencapai tonggak sejarah penandatanganan kesepakatan pemegang saham. Kami yakin Pemerintah Provinsi Lampung dan Bank Lampung sudah tepat memilih kami sebagai mitra KUB.”
Sebab, kinerja BJTM terus meningkat secara positif. Pada kuartal III tahun 2024 saja, nilai aset kita mencapai Rp 106,63 triliun. Selanjutnya, kredit yang berhasil disalurkan Bank Jatam pada kuartal III sebesar Rp62,19 triliun atau meningkat 20,13% (YoY).
Portofolio kredit konsumer meningkat Rp31,74 triliun atau 8,82% YoY di Q2 2024 dan meningkat Rp33,79 triliun atau 13,20% YoY di Q3 2024. atau tumbuh 31,37% YoY menjadi Rp28,40 triliun di Q2 2024 atau tumbuh 29,57% YoY di Q3 2024.
“Jadi kami sangat yakin dan optimis, jika Bank Jatim dan Bank Lampung memiliki KUB dipastikan akan memperkuat kinerja kedua belah pihak. Karena KUB ini memiliki banyak keunggulan dan salah satunya adalah bisnis. Ada kesepahaman atas sinergi dan kerja sama kedua bank yang saling menguntungkan,” kata Bisrol.
Pj Gubernur Lampung Samsudin mengatakan, penandatanganan SHA ini merupakan bagian penting untuk memenuhi persyaratan KUB antara Bank Lampung dan Bank Jatim, sesuai ketentuan POJK no.12/POJK.03/2020 modal inti rendah Rp harus dipenuhi. 3 triliun.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemprov Jatim dan Bank Jatam. Ini merupakan sejarah yang luar biasa antara Provinsi Lampung dan Jatim sehingga kita bisa bersinergi saat ini untuk menjadikan KUB patuh terhadap ketentuan OJK. Sinergi ini harus terus kita bangun bersama,” katanya.
Menurut Samsudin, konsolidasi ini pasti akan berdampak luar biasa terhadap lampu bank. Mereka berharap pengalaman positif para pegawai bank dapat ditransfer ke kinerja lampu bank. Sehingga kedepannya akan muncul pahlawan-pahlawan lokal yang dapat mendorong pertumbuhan Lamping dan memperluas aliansi pembangunan ekonomi dengan kemampuan yang dimiliki Lamping sendiri.
“Saya berharap lampu bank ini membawa perubahan positif, terutama terkait digitalisasi. Ke depan, kita berharap dapat memaksimalkan kapasitas sinergis ini agar semakin kuat menghadapi tantangan saat ini,” ujarnya.
Tonton Juga Video: Rapat Dewan Gubernur Konfirmasikan Stabilnya Suku Bunga Ganda di 6,00%
Tonton Video “Video: Daftar Bank dan E-Wallet Jodol yang Paling Banyak Digunakan” (prf/ega)