Jakarta –
Saat ini pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus didorong untuk mengembangkan manajemen usahanya dan meningkatkan daya saingnya.
Salah satunya adalah PT Aneka Solusi Solusi (Tax Point) yang didirikan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negeri (STAN).
“Tax Point mengembangkan platform teknologi untuk memudahkan masyarakat dalam mengelola kewajiban perpajakannya. Kami hadir untuk menyelesaikan permasalahan perpajakan dengan menggunakan teknologi, kami menawarkan layanan konsultasi pajak sebagai marketplace dimana masyarakat bisa mendapatkan nasehat dengan harga yang kompetitif,” Tax Point kata CEO Khrisna Ariyudha dalam siaran persnya, Minggu (1/12/2024).
Selain itu, Tax Point juga mengembangkan Tax Expert AI, sebuah platform yang dapat menjawab pertanyaan perpajakan dengan cepat dan akurat. “AI ini dilatih mengenai data dan pertanyaan perpajakan, sehingga dapat memberikan jawaban yang akurat dan tepat untuk konteks perpajakan di Indonesia,” jelas Khrisna.
Untuk mendukung inisiatif Startup4Industry 2024, Tax Point meluncurkan Eling, sebuah platform administrasi dan manajemen perpajakan berbasis AI yang dirancang khusus untuk UMKM dan perusahaan di Indonesia. “Eling memberikan kemudahan bagi pengguna dalam melacak, mengelola, dan mengatur kewajiban perpajakannya,” kata Khrisna.
“Bersama Eling, kami membantu UKM mengimplementasikan kebutuhan perencanaan transaksinya, menghitung perkiraan pajak yang terutang dan mendapatkan manfaat insentif pajak yang sesuai dengan jenis usahanya,” jelasnya.
Khrisna mengatakan efeknya tidak secara langsung meningkatkan penerimaan, namun Tax Point dapat melahirkan pengusaha yang bersedia dikenai pajak karena transaksi kena pajaknya terorganisir sehingga pengusaha lebih percaya diri dalam mengembangkan diri dan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP).
“Ketika suatu perusahaan diperiksa perpajakannya karena adanya permohonan kenaikan PKP, maka perusahaan tersebut bersedia melakukan penghematan pajak juga sehingga terhindar dari sanksi yang sebenarnya tidak terbatas akibat keterlambatan atau tidak lengkapnya pelaporan yang disebut dengan kelalaian. Kami ingin membantu UMKM dan perusahaan di Indonesia untuk patuh pajak dan terhindar dari sanksi dengan mendaftar hanya dengan Rp 650 ribu per bulan”, kata Khrisna.
Selain itu, PT Sopwer Teknologi Indonesia (Sopwer) hadir sebagai penyedia solusi ERP (Enterprise Resource Planning) yang dirancang khusus untuk membantu UMKM meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis. Didirikan pada tahun 2021, Sopwer menawarkan sistem terintegrasi yang memudahkan pengusaha melacak seluruh aktivitas bisnis, mulai dari penjualan, pembelian, produksi, hingga pengelolaan gudang.
“Dengan Sopwer, seluruh data dan informasi terintegrasi dalam satu platform, memudahkan pengambilan keputusan dan mencegah kesalahan akibat data yang berbeda,” jelas Ramdani, CEO & Founder Sopwer. Sopwer telah membantu berbagai UMKM dari berbagai sektor, mulai dari pakaian jadi, distribusi, e-commerce, hingga fashion.
Salah satu keberhasilan penerapan Sopwer di Startup4Industry 2024 adalah di PT Karya Baru Kita (KBK), produsen cilok yang didirikan pada tahun 2020. “Sebelumnya KBK menggunakan spreadsheet untuk mencatat data penjualan, pembelian, dan stok. Sistem “Ini belum cukup”, kata Ramdani, membantu KBK dalam mengintegrasikan seluruh kegiatan usaha, mulai dari pembelian material hingga Mulai dari proses produksi hingga penyerahan produk kepada mitra kerja.
“Dengan menggunakan Sopwer, KBK dapat menghitung COGS (Harga Pokok Pembuatan Produk) secara akurat, melacak pengiriman produk secara real-time dan membuat laporan keuangan dengan cepat dan mudah,” tambah Ramdani. Sopwer juga mengembangkan aplikasi mobile khusus untuk pengemudi KBK, yang memudahkan dalam menentukan rute pengiriman dan melacak lokasi. Penerapan Sopwer telah membantu KBK meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan pengendalian bisnis secara signifikan.
PT Sasana Solusi Digital (Tantri) juga hadir sebagai solusi digital untuk bisnis perhotelan di Indonesia. Didirikan pada tahun 2019, Tantri telah membantu lebih dari 70 pengusaha bahkan di Papua dan Kalimantan dalam mengelola kegiatan usahanya. “Tantri dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis apa pun,” kata Elsa Nurrachmat, Manajer Bisnis Tantri. Salah satu prestasi Tantri belakangan ini adalah keberhasilannya menembus pasar internasional dan implementasi di Korea. “Sistem kami disesuaikan dengan mata uang dan sistem pembayaran di Korea,” jelas Elsa.
Melalui inisiatif Startup4Industry, Tantri mampu membantu Pempek Balap, mitra IKM mereka, dalam meningkatkan efisiensi dan penjualan. “Sebelumnya Pempek Balapi membutuhkan waktu 12 jam untuk mengumpulkan laporan keuangan dari masing-masing cabang. Dengan Tantri, mereka bisa menghasilkan laporan keuangan real-time hanya dalam 10 menit,” kata Elsa.
Tak hanya itu, Tantri juga turut serta meningkatkan penjualan Pempek Balap hingga 56%, melebihi target awal sebesar 20%. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Tantri tidak hanya menjadi aplikasi kasir tetapi juga mitra strategis bisnis katering dalam pertumbuhan dan ekspansi serta pemasaran digital yang menjadi keunggulan Tantri.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita mengucapkan terima kasih kepada para startup penerima penghargaan Startup4Industry 2024 “Melalui inovasi dan berbagai karya yang telah diraih, saya mempunyai harapan besar untuk masa depan Indonesia. Karena melalui pekerjaan yang berbeda “Dengan perekonomian yang kuat, kita dapat melihat jawaban yang berbeda terhadap tantangan ketahanan pangan, teknologi, keberlanjutan dan juga peluang lapangan kerja terintegrasi untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Reni.
Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Dini Hanggandari mengatakan Startup4Industry 2024 akan mengangkat tema “Inspiring Industry Transformation” yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada startup yang solusi teknologinya berhasil mencapai indikator kinerja utama (KPI). memberikan hasil yang lebih baik “bagi UKM selama 3 bulan pelaksanaan proyek”, pungkas Dini (kil/kil).