Jakarta –
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan mengungkap fakta mengejutkan tersebut. Ia mengatakan, banyak perusahaan asing di Bali yang sudah mengantongi izin namun tidak mengikuti aturan yang berlaku. Bahkan ada di antara mereka yang melanggar aturan.
Menurut dia, hal itu terlihat dari hasil audit yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Persoalan ini patut menjadi perhatian semua pihak, terutama para pemimpin baru Bali, menjelang pemilu kepala daerah mendatang.
Berdasarkan hasil audit BPKP, banyak permasalahan serius pada perizinan usaha perusahaan asing di Bali saja. Banyak perusahaan yang mendapatkan izin tanpa memenuhi persyaratan, bahkan ada yang melanggar aturan,” kata Luhut dalam unggahannya. Instagram Resmi @luhut.pandjaitan, Kamis (21/11/2024).
Akibat pelanggaran perizinan tersebut, persaingan usaha menjadi tidak sehat dan merugikan pengusaha lokal di Bali. Situasi ini juga berdampak negatif terhadap perekonomian Bali dan perlu segera diatasi melalui peningkatan pengawasan, peningkatan sumber daya manusia, dan perbaikan regulasi.
Bagi mereka, Pilkada 2024 merupakan momentum penting untuk memajukan Provinsi Bali dan mengembalikan keunikan, ciri budaya, dan spiritualnya. Aturan bisnis juga harus diatur agar lebih patuh.
Berkat konsep ekonomi Kerthi yang fokus pada pengembangan pariwisata berkualitas, fokus pada transformasi digital pengembangan sumber daya manusia, Pulau Dewata siap menjadi destinasi wisata terbaik di dunia, sekaligus menjadi model pembangunan berkelanjutan. pembangunan bagi provinsi lain di tanah air. Volya,” jelas Lugut.
Siapapun yang mendapat amanah dari masyarakat untuk memimpin Pulau Dewata ke depan, Luhut berharap selalu mampu menjaga nilai-nilai luhur Tri Hita Karan. Dengan fokus menjaga keharmonisan, mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat serta yang terpenting menghindari konflik kepentingan.
“Dengan cara ini, bersama-sama kita dapat menjadikan Bali sebagai contoh pembangunan berkelanjutan yang mewujudkan ‘Indonesia Emas’ pada tahun 2045 dan mengembalikan Bali menjadi destinasi wisata favorit dunia yang tetap dapat dinikmati oleh anak cucu kita.” Kita bisa mengambil masa depan. “, kata Lugut.
Saksikan juga video Robbie Navicula mengungkapkan keprihatinannya atas ‘Seandainya Saya Jadi Gubernur Bali’:
(P/RRD)