Jakarta –
Anggota Komite Ketiga DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengucapkan terima kasih atas kinerja Crypto Futures Exchange PT Central Financial Indonesia.
Manfaat kegiatan keuangan digital dirasakan dari segi kemudahan, kenyamanan, kecepatan dan efisiensi. Serta berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan kegiatan perekonomian di Indonesia. Hal itu diungkapkannya dalam pertemuan dengan pejabat BAPTI di Jakarta hari ini.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BABTI) mencatat hingga Agustus 2024, jumlah investor aset kripto meningkat menjadi 20,9 juta, dan nilai transaksi aset kripto pada periode Januari hingga Agustus 2024 mencapai Rp triliun. 391,01 yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 360,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan transaksi cryptocurrency di Indonesia mendominasi dengan nilai Rp 149,3 triliun, Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), US Dollar Coin (USDC) dan Pepe (PEPE), Bamsut pada Senin (11). /18/24) dalam keterangannya.
Dijelaskannya, perkembangan mata uang kripto di Indonesia menunjukkan tren peningkatan, baik dari jumlah investor maupun transaksinya. Berdasarkan data Geografi Cryptocurrency tahun 2023 yang dirilis Chainasis, Indonesia menempati peringkat ketujuh dunia dalam adopsi aset kripto.
Namun perkembangan cryptocurrency di Indonesia masih menghadapi banyak kendala. Antara lain, banyaknya platform perdagangan tidak terdaftar yang merugikan investor dan mencoreng reputasi industri keuangan digital, serta banyak penipuan dan skema Ponzi yang mengatasnamakan investasi mata uang kripto. Kurangnya edukasi terkait keuangan digital dan pengetahuan keuangan di kalangan masyarakat mengakibatkan banyak investor pemula menjadi korban penipuan.
Oleh karena itu, diperlukan regulasi hukum yang ketat dan kuat untuk mendorong pertumbuhan industri cryptocurrency Indonesia, semua platform perdagangan cryptocurrency harus terdaftar dan ini memastikan bahwa hanya entitas tepercaya yang dapat beroperasi dan melindungi, kata Bamsut: “Usulan penipuan dalam berbagai cara.”
Ia mengatakan, pemerintah dan pihak terkait juga harus fokus mengembangkan program edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap risiko dan peluang berinvestasi di mata uang kripto. Selain itu, penyimpanan dan pengelolaan aset keuangan digital memerlukan penerapan standar keamanan yang ketat. Hal ini membantu meningkatkan kepercayaan investor dan mencegah pencurian dan kehilangan aset.
“Keamanan menjadi pertimbangan penting dalam aset keuangan digital, berdasarkan laporan Cyber Security Ventures, dengan kerugian global akibat kejahatan dunia maya diperkirakan mencapai sekitar $10,5 triliun atau Rp170 juta per tahun pada tahun 2025. Chainalysis Indonesia sendiri” Penipuan dan Peretasan Terdaftar di antara 10 negara teratas dengan kerugian cryptocurrency tertinggi karena” (AKN/YJA).