Jakarta –
Alasan PDIP mendepak Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasushon dari partai membuat penasaran warganet. Ada peningkatan pencarian Google untuk pertanyaan ini.
Jokowi dikeluarkan dari PDIP sesuai Surat Keputusan Nomor 1650/KPTS/DPP/XII 2024. Surat keputusan yang dibacakan DPP Komarudin Vatubun, Ketua Departemen Kehormatan PDIP, menyebutkan alasan PDIP memecat Jokowi.
Dalam empat jam terakhir, Google Trends menemukan penelusuran terkait “Jokowi” dan “Mengapa PDIP memecat Jokowi” mengalami peningkatan dan penurunan. Di antara pertanyaan terkait pada kategori “naik” atau naik, “pdip pecat Jokowi Gibran” meningkat +110%. “Megawatt” juga masuk pada +60%.
Sementara itu, di platform media sosial X, “Jokowi” menjadi trending topik dengan lebih dari 33.000 tweet hingga tulisan ini dibuat. Berikut beberapa tweet dari netizen:
“Partai Rakyat Demokrat baru saja memecat Jokowi dan Genke.” Kenapa tidak dari tadi😌”, tanya seorang warganet.
Padahal Partai Demokrat mengusung Jokowi. Dari Wali Kota hingga Presiden. Kenapa Jokowi dipecat? Apa karena bukan Presiden? Kenapa baru sekarang dipecat? Netizen kaget.
Salah satu netizen berkomentar: “Jelas Jokowi dipecat dari PDI-P, yang mungkin berarti PDI-P tidak membutuhkan @jokowi setidaknya untuk saat ini, tapi siapa yang tahu di masa depan 😄.”
Ada yang bilang: “Reputasi Jokowi tak pernah merosot, malah selalu membuat orang-orang di Partai Demokrat Rakyat meringis😅😅😅.”
Saya katakan, tanpa Jokowi, PDI-P ibarat renginang remah roti. Ini bukti pemilih Jokowi beralih ke Prabowo, tapi Van Uban tidak mendapat satu suara pun. Jadi, semua kritik terhadap Jokowi Kader Partai Demokrat yang percaya diri menjadi frustasi tentu saja katanya, “bayangkan di Jawa Tengah.”
Ditulis detikNews, salah satu pemikiran yang diungkapkan PDIP adalah Jokowi dinilai melakukan tindakan yang merusak kepercayaan terhadap PIOP. Jokowi juga disebut-sebut melakukan aktivitas yang merugikan partai.
Menimbang bahwa setiap anggota Partai Demokrat Indonesia dilarang melakukan perbuatan yang dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap partai dan melakukan kegiatan yang dapat merugikan nama baik dan kepentingan partai, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf b dan (c) Peraturan Partai” menyatakan bahwa Partai Demokrat Salah satu pertimbangan dalam anggaran dasar terkait.
Apalagi, Jokowi dinilai ikut campur tangan Mahkamah Konstitusi demi kepentingan keluarganya. PDIP juga menilai Joko telah merusak sistem demokrasi Indonesia.
“Mengingat dampak sistemik campur tangan Mahkamah Konstitusi dan penggunaan sarana negara untuk mengejar kepentingan pribadi dan keluarga, maka hal tersebut merupakan awal rusaknya sistem demokrasi, sistem hukum, dan etika berbangsa dan bernegara,” jelasnya. dekrit berlanjut.
Atas dasar itu, Partai Demokrat pun memecat Jokowi karena dianggap melanggar etika dan disiplin anggota partai. Dalam SK tersebut ditambahkan: “Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa terdakwa telah merugikan cita-cita dan tujuan Partai Demokrat Indonesia serta melanggar kode etik dan disiplin anggota partai. Simak video “Video: Pernyataan PDIP tentang Pemecatan”. Jokowi-Gibran-Bobi” (Pertanyaan/Inquiry )