Jakarta –
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, Indonesia mengimpor bawang putih sebanyak 402 ribu ton atau senilai 532,47 juta USD (setara Rp 8,4 triliun dengan kurs Rp 15.856) pada periode Januari hingga Oktober 2024. Hal ini telah disampaikan . dari Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti pada Rapat Koordinasi Inflasi Mingguan 2024.
Amalia menjelaskan, ada beberapa negara asal utama seperti China, India, dan Australia. Lebih spesifiknya, 400,84 ribu ton atau US$529,22 juta berasal dari China, 1,75 ribu ton atau US$3,07 juta berasal dari India, dan 2,04 ton atau US$61 juta berasal dari Australia.
“Kita akan melihat impor bawang putih pada Januari hingga Oktober 2024. Indonesia mengimpor bawang putih sebanyak 402 ribu ton atau senilai 532,47 juta USD. Dari tiga negara asal utama, China paling banyak. Kemudian India dan Australia dalam jumlah kecil,” kata Amalia mengutip dari akun YouTube Kementerian Dalam Negeri, Senin (18 November 2024).
Sementara itu, harga bawang putih akan mengalami kenaikan pada minggu kedua November 2024. Amalia mengatakan, harga bawang putih mengalami kenaikan sebesar 1,42% dibandingkan harga bulan lalu. Sejalan dengan itu, jumlah kabupaten/kota pun mengalami peningkatan dengan peningkatan pada minggu kedua bulan November dibandingkan minggu sebelumnya.
Berdasarkan data yang tersaji, harga bawang putih pada minggu kedua bulan November mengalami kenaikan menjadi Rp 41.908/kg dibandingkan harga minggu sebelumnya sebesar Rp 41.681/kg. Jumlah kabupaten/kota yang harga bawang putihnya bertambah menjadi 196 daerah dibandingkan sebelumnya 166 daerah.
“Harga bawang putih masih naik 1,42% dibandingkan bulan lalu, dimana jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga bawang putih sekitar 54,4%. Rata-rata harga (bawang putih) di seluruh Indonesia Rp 41.908,” jelas Amalia.
(baji/baji)