Jakarta –
Menteri Investasi dan Pengurangan Biaya Rosan Roeslani mengumumkan realisasi investasi yang masuk ke Indonesia pada Januari-September 2024 mencapai Rp 1.261,43 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 76,45% dari target investasi yang disiapkan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya.
Alhamdulillah, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan bahwa pelaksanaan penanaman modal pada periode Januari-September atau triwulan III tahun 2024 telah mencapai Rp1.261,43 triliun atau sekitar 76,45% dari keputusan yang diumumkan Presiden. Rp 1,650 triliun,” kata Rosan. Dalam rapat gabungan dengan Komisi XII DPR RI, Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Rosan mengatakan implementasinya tercatat hingga kuartal III 2024, melebihi target rencana strategis nasional (Renstra) yang dicanangkan bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Tapi kalau dilihat dari target renstra yang pertama, kita sudah melampauinya, karena Rp 1.239,3 triliun dan target ini 101,78 persen dari renstra. Jadi kami yakin rencana itu akan tercapai.” Sampai akhir tahun ini,” jelasnya.
Rosan lebih diuntungkan dengan investasi ini di Pulau Jawa yang mengambil bagian 49,66% atau Rp 626,43 triliun, dan di luar Jawa mengambil bagian 50,34% atau Rp 635 triliun. “Kalau kita lihat di luar Jawa dan di dalam Jawa, penyalurannya hampir sama. Di luar Jawa Rp 635 triliun atau 50,34%, di Jawa Rp 626,43 triliun atau 49,66%,” jelas Rosan.
Saat ini, untuk Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat hingga triwulan III tahun 2024 menyumbang 51,88% dari total investasi atau mencapai Rp 654,4 triliun. Saat ini penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat sebesar 48,12 persen atau Rp 607,03 triliun.
“Pangsa penanaman modal asing sedikit lebih tinggi yaitu Rp 654,4 triliun atau 51,88 persen dan PMDN sebesar Rp 607,03 triliun,” jelasnya.
Oleh karena itu, pelaksanaan investasi umum RI periode Januari-September 2024 tumbuh sebesar 22,3% dibandingkan tahun sebelumnya, dimana Rosan menyampaikan pertumbuhan pelaksanaan PMDN sedikit lebih besar dibandingkan PMA. Sejak penerapan investasi ini, pihaknya telah mendaftarkan 1,8 juta orang untuk menjangkau karyawan.
“Jadi kalau dilihat kenaikan tahun lalu, sebenarnya kenaikan penanaman modal dalam negeri lebih atau sekitar 29,4% dan penanaman modal asing 16,3%,” jelas Rosan.
“Dari angka tersebut, 1 juta 875 ribu 214 orang bekerja hingga triwulan III atau hingga September. Ini total penyerapan tenaga kerja selama Januari hingga September 2024.”
(fdl/fdl)