Jakarta –

Senjata kimia diyakini banyak digunakan dalam perang antara Rusia dan Ukraina. Pembunuhan Igor Kirillov, salah satu jenderal paling terkenal di Rusia, dalam sebuah ledakan di Moskow membuat senjata kimia semakin menjadi sorotan.

Sebagai kepala pasukan perlindungan radiasi, kimia dan biologi, ia dituduh oleh negara-negara Barat bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia dalam perang di Ukraina.

Pihak berwenang Rusia menahan tersangka sehubungan dengan pembunuhan tersebut, yang dikatakan merupakan warga negara Uzbekistan. Tersangka ini disebut direkrut oleh pasukan Ukraina untuk membunuh sang jenderal.

“Seorang warga negara Uzbekistan, lahir pada tahun 1995, ditangkap karena dicurigai melakukan serangan yang menewaskan kepala pasukan pertahanan radiologi, kimia, dan biologi Rusia, Igor Kirillov, dan asistennya Ilya Polikarpov,” kata Komite Investigasi Rusia. oleh detikINET dari BBC, Kamis (19/12/2024).

Komite Investigasi Rusia mengatakan warga negara Uzbekistan, yang tidak disebutkan namanya, direkrut oleh pasukan khusus Ukraina. Sumber di militer Ukraina menegaskan bahwa mereka adalah dalang dan menganggap Kirillov sebagai target yang sah sehubungan dengan kejahatan perang.

Kirillov dan para pembantunya tewas akibat bahan peledak yang ditanam di skuter listrik yang meledak saat ia meninggalkan gedung apartemennya di tenggara Moskow. Kementerian Luar Negeri Inggris menjulukinya sebagai parang disinformasi Kremlin karena kerap menyebarkan informasi yang tidak didukung fakta.

Tugas perlindungan radiasi, kimia dan biologi yang dipimpinnya adalah mengidentifikasi ancaman dan melindungi unit dari kontaminasi bahan kimia, tetapi juga menyerang musuh. Salah satu senjatanya mungkin adalah sistem yang mampu menghancurkan target dengan hulu ledak termobarik, yang sangat berbahaya bagi manusia.

Kementerian Luar Negeri Inggris menuduh pasukan Kirillov mengerahkan senjata kimia biadab di Ukraina, di mana banyak laporan tentang penggunaan klorpikrin yang menyebabkan sesak napas. Sebelum pembunuhannya, Ukraina mengatakan dia terlibat dalam kejahatan penggunaan senjata kimia terlarang secara massal di Ukraina.

Dikatakan ada lebih dari 4.800 kasus penggunaan amunisi kimia oleh Rusia di wilayah Ukraina sejak invasi Februari 2022. Dikatakan bahwa zat beracun telah digunakan dalam serangan pesawat tak berawak dan granat tempur Rusia.

Kirillov mendapatkan ketenaran sejak awal perang karena mengajukan serangkaian tuntutan yang ditujukan ke Ukraina dan negara-negara Barat. Diantaranya adalah AS telah membangun laboratorium senjata biologi di Ukraina. Hal ini digunakan untuk membenarkan invasi besar-besaran ke Ukraina. Tonton video “Video Korea Selatan: 100 Tentara Korea Utara Tewas Saat Membantu Rusia Melawan Ukraina” (fyk/fay)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *