Jakarta –
Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri kreatif tanah air melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR). Kali ini Bank Mandiri meluncurkan inisiatif baru untuk memperkuat kelompok tenun tradisional di Bali, Lombok, dan Kupang yang diharapkan mampu membawa produk tenun lokal Indonesia ke kancah internasional.
SEVP Corporate Relations Vice President Bank Mandiri Wisnu Trihanggodo menegaskan, Bank Mandiri berkomitmen penuh mendukung pengembangan industri fashion lokal, khususnya melalui pemberdayaan kelompok tenun tradisional. Menurut Wisnu, Bank Mandiri akan berkontribusi terhadap peningkatan sektor ekonomi kreatif dengan memasok produk UMKM lokal ke pasar domestik dan internasional dengan meningkatkan harga jual produk tersebut. Peningkatan harga jual diharapkan dapat meningkatkan pendapatan pelaku UKM di sektor kreatif dan meningkatkan momentum perekonomian masyarakat.
“Tekstil Bali, Lombok, dan Kupang mempunyai kekayaan budaya dan nilai seni yang luar biasa. Kami melihat potensi besar dalam mempromosikan produk tersebut agar mampu bersaing di pasar global. Dukungan berupa pelatihan dan infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas perajin. ,” kata Sabtu (11) malam Komplek Garuda Wisnu Kanchana (GWK), Bukit Ungasan, Bali.
Dalam inisiatif ini, Bank Mandiri mendukung empat kelompok pemenang dari Lombok, Bali dan Kupang untuk mengembangkan industri kreatif masing-masing. Antara lain Koperasi Produsen Cipta Wastra Sundara di Bali yang berjumlah 63 penenun dari sembilan kabupaten didukung oleh dua kelompok Roma BUMN, Kupang yaitu Kelompok Tenun Anna Sabo Ekat yang beranggotakan 30 orang dan Ayo Tupas yang beranggotakan 14 orang. Grup Tenun Nyalkok dan Lombok Timor menjadi Kelompok Usaha Tenun Nyalkok yang terdiri dari 13 perusahaan.
Wisnu menjelaskan, Bank Mandir juga memberikan pelatihan khusus serta berbagai sarana dan prasarana seperti mesin jahit, mesin tenun, bahan baku benang, pewarna dan bahan penolong lainnya untuk meningkatkan keterampilan tenun para penenun dan pengembangan industri kreatif lokal memberikan peluang bagi produk Indonesia untuk lebih dikenal di luar negeri.
“Kami ingin memberdayakan petani lokal untuk mengembangkan, berinovasi dan memasarkan karyanya secara internasional,” jelas Wisnu.
Pemberdayaan ini, lanjutnya, merupakan langkah nyata Bank Mandir dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan, khususnya di bidang pekerjaan layak dan pembangunan ekonomi, sejalan dengan Tujuan 8 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
BMRI, dengan kode penerbitan bank tersebut, menambahkan, dukungan tersebut merupakan bagian dari fokus perusahaan sebagai badan usaha milik negara dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Dengan membantu meningkatkan kualitas produksi, Bank Mandiri berharap tekstil Bali, Lombok, dan Kupang dapat menjadi identitas fashion Indonesia yang mengekspresikan kekayaan budaya lokal.
Program TJSL Bank Mandiri diharapkan tidak hanya berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat, namun juga menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkelanjutan.
“Dengan dukungan ini, kami ingin menciptakan lebih banyak peluang bagi para wirausaha kreatif, mendorong mereka untuk terus berkarya dan membawa produknya ke pasar yang lebih luas,” tutupnya. (acd/ega)