Jakarta –

Greenfields merupakan salah satu brand susu kemasan paling terkenal di Indonesia. Merek ini diproduksi oleh PT Greenfields Indonesia, yang sebelumnya merupakan bagian dari grup perusahaan Japfa Ltd.

Tahukah Anda siapa pemilik Greenfields sekarang? Baca artikel ini untuk mempelajari tentang sejarah Greenfields dan pemiliknya saat ini

Greenfield saat ini memiliki perusahaan investasi terkemuka dunia Northstar Group dan Texas Pacific Group (TPG). Northstar Group berkantor pusat di Singapura, sedangkan TPG berbasis di Fort Worth, Texas.

Perubahan tersebut terjadi setelah pemilik Greenfields sebelumnya, Japfa Ltd., menjual sahamnya di perusahaan tersebut. Japfa Ltd mengumumkan telah menjual 80% sahamnya kepada Northstar Group dan TPG, berdasarkan keterbukaan informasi di situs resmi Greenfields pada 7 Desember 2020.

PT Greenfields Indonesia saat ini dipimpin oleh CEO Akhil Chandra yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden dan CEO PT Godrej Indonesia. Greenfield dibeli total USD 236 juta atau setara Rp 3,33 triliun dengan kurs Rp 14.111/USD pada tahun 2020. Tentang Northstar Group

Mengutip dari situs resminya, Northstar Group merupakan perusahaan saham gabungan yang fokus menjalankan bisnis di Asia Tenggara. Northstar Group didirikan pada tahun 2003 oleh orang Indonesia yaitu Patrick Walu dan Glenn Sugita.

Selain menjadi pendiri atau co-founder, keduanya juga merupakan Managing Partner Northstar Group. Saat ini GOTO adalah Patrick Walujo. juga dikenal sebagai CEO sedangkan Glenn Sugita saat ini dikenal sebagai pemilik Klub Sepak Bola Persib Bandung.

Selain Greenfields, Northstar juga banyak berinvestasi di perusahaan-perusahaan Indonesia seperti Indomaret, Alfamart, Indosat Ooredoo Hutchinson dan Bank About TPG

TPG atau Texas Pacific Group adalah perusahaan aset alternatif global terkemuka yang didirikan pada tahun 1992 dengan kantor di beberapa negara seperti Fort Worth, Texas, Austin, Texas, Beijing, Hong Kong, London, Luksemburg, Melbourne, Moskow, Mumbai, New York, San Francisco, Seoul, Singapura dan Washington DC.

TPG didirikan oleh Jim Coulter dan David Bonderman. Keduanya adalah pegawai Kantor Keluarga Bass. Pada tahun 1992, mereka mendirikan TPG dan membuka kantor pertama mereka di San Francisco. TPG akan dipimpin oleh CEO Jon Winkelried mulai tahun 2021. Tentang Japfa Ltd

Japfa Ltd merupakan perusahaan pertanian asal Singapura yang didirikan pada tahun 1971. Pendirinya adalah Ferry Teguh Santosa, yang juga memiliki beberapa toko dalam grup Ometra. Putranya, Handojo Santosa, meneruskan bisnis tersebut hingga kematiannya pada tahun 2022.

Japfa Ltd saat ini dipimpin secara global oleh Tan Yong Nang sebagai CEO. Nama dua anak Handoj masuk dalam daftar direktur perseroan, yakni Renaldo Santos dan Gabriella Santos.

Renaldo Santosa yang bergabung sejak 2011 kini menjabat sebagai direktur eksekutif dan kepala proyek strategis. Sedangkan Gabriella Santosa yang bergabung pada tahun 2017 kini bekerja sebagai manajer pengembangan bisnis.

Japfa Ltd membawahi beberapa perusahaan Asia. Di Indonesia, perusahaan ini dikelola oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang dipimpin oleh Renaldo Santosa sebagai CEO dan Tan Yong Nang sebagai Deputy CEO History of Greenfields

Berdasarkan website Japfa dan Greenfields, PT Greenfields Indonesia didirikan oleh sekelompok pengusaha Australia dan Indonesia yang mendirikan peternakan sapi perah di Desa Babadan, Jawa Timur pada tahun 1997. Setelah itu dikembangkan peralatan pengolahan susu yang berkualitas.

Perusahaan baru memperkenalkan merek susu Greenfields pada tahun 2000. Pada tahun 2018, Greenfields meresmikan peternakan keduanya yang berkapasitas 4.000 ekor sapi perah, dengan sistem pemerahan rotari yang lebih efisien dan pembangkit listrik biogas dari pengolahan kotoran hewan.

Saat ini, Greenfields Farm adalah rumah bagi lebih dari 16.000 sapi Holstein dan Jersey, yang memproduksi lebih dari 20 juta liter susu murni setiap tahunnya. Susu Greenfields dijual di Singapura, Malaysia, Hong Kong, Filipina, dan banyak negara Asia Tenggara. Saksikan “Video Mendag tentang Aturan Impor Susu yang Lebih Ketat Pasca Aksi Protes Petani” (bai/baris)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *