Jakarta –
Tidak semua kelas sosial mendapat manfaat penuh dari pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Presiden Prabowo Subianto mengatakan perekonomian Indonesia tumbuh pesat, namun masyarakat miskin masih banyak.
Ia mengatakan, perekonomian Indonesia saat ini masih bisa tumbuh meski ada ketidakpastian global. Ini adalah sesuatu yang bisa dibanggakan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2023, produk domestik bruto (PDB) kumulatif Indonesia mencapai Rp2.0892,4 triliun. Angka ini meningkat sebesar 5,05%.
“Saudara-saudara, kita bangga PDB kita, produk domestik bruto kita tumbuh pesat. Berkembang pesat di tengah ketidakpastian dunia.
Namun, terlepas dari pencapaian tersebut, ia yakin pertumbuhan ekonomi belum merata. Karena masih banyak masyarakat yang berada dalam situasi mengkhawatirkan, hidup di bawah garis kemiskinan.
Statistik menunjukkan bahwa pada bulan Maret 2024, terdapat sekitar 25,22 juta penduduk miskin di Indonesia atau mencakup 9,03% dari total penduduk, turun 0,33% atau 680.000 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Tetapi kita juga perlu menyadari bahwa pertumbuhan tidak merata. Faktanya, sebagian dari kita masih berada dalam kondisi yang sangat buruk. Kita masih bisa mengklasifikasikan mereka sebagai miskin.
Mantan Menteri Pertahanan ini mengatakan pemerintahannya berjanji akan fokus pada pemberantasan kemiskinan di Indonesia.
Kata Prabowo: “Ini tekad saya, pemerintahan saya, kami ingin melakukan yang terbaik untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.”