Jakarta —
Masalah prostat menjadi momok bagi pria lanjut usia karena banyak penyakit yang bisa menyerang kapan saja. Salah satu penyakit yang dapat menyerang adalah kanker prostat. Padahal, kanker prostat merupakan penyakit yang bisa diobati dengan baik jika terdeteksi sejak dini.
Menurut data Globocan pada tahun 2022, kanker prostat merupakan kanker kelima yang paling banyak menyerang pria di Indonesia. Meski sulit dihindari, kanker ini bisa diobati dengan pengobatan dan terapi yang tepat.
Spesialis Urologi, Onkologi, Dr. Syamsu Hudaya, Sp.U(K) dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan menjelaskan, tumor adalah segala sesuatu yang tumbuh, biasanya berupa benjolan, dan seringkali pertumbuhannya tidak terkendali.
Kanker prostat adalah jenis kanker yang berkembang di kelenjar prostat di dasar kandung kemih pria. Sebagian besar berkembang secara perlahan, namun jenis kanker ini bisa bersifat agresif. Dengan deteksi dini penyakit ini, maka peluang untuk sembuh akan lebih besar.
“Jika tumor dapat merusak jaringan di sekitarnya atau menyebar ke organ lain, berarti tumor tersebut sudah masuk kategori ganas atau kanker,” kata Dr. Syamsu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/11/2024).
Di sisi lain, Dr. dr. Wahjoe Djatisoesanto, Sp. U(K), selaku dokter spesialis urologi, konsultan onkologi Mayapada Hospital Surabaya, mengatakan kanker prostat tidak perlu ditakutkan. Namun pasien seringkali tidak menyadari bahwa mereka mengidap tumor.
Kurangnya kesadaran ini disebabkan oleh minimnya gejala awal berkembangnya sel kanker, sehingga kebanyakan orang sering mengabaikannya. dr. dr. Wahjoe Djatisoesanto, Sp.U (K) meyakini kanker prostat sulit dihindari karena seorang pria sudah memiliki beberapa faktor risiko.
Beberapa faktor risiko tersebut antara lain usia di atas 50 tahun, ras, dan riwayat keluarga, dimana jika salah satu anggota keluarga inti pernah menderita kanker prostat, maka pria memiliki risiko yang lebih besar. Dalam hal ini sebaiknya skrining dilakukan sejak dini, yakni pada usia 45 tahun.
Selain itu, ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko kanker prostat, antara lain obesitas, pola makan yang buruk di masa muda, kebiasaan merokok, kadar androgen atau testosteron yang tinggi, dan seringnya terpapar bahan kimia seperti pewarna atau logam. . berat seperti kadmium.
Pendidikan Kanker Prostat
Saat ini kesadaran masyarakat Indonesia terhadap bahaya kanker prostat masih rendah. Tingkat pendidikan yang rendah, kurangnya kampanye, dan gejala yang minimal membuat banyak pria berusia di atas 50 tahun tidak merasa perlu menjalani tes kadar PSA (antigen spesifik prostat). PSA sendiri merupakan protein yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar prostat dan dapat dideteksi di dalam darah.
“Hal inilah yang menjadi fokus Mayapada Hospital khususnya dalam bidang pendidikan. Begitu pula dengan Perkumpulan Dokter Spesialis Urologi yang setiap tahunnya rutin melakukan sosialisasi tentang kanker prostat, agar masyarakat mengetahui penyakit ini. ditingkatkan oleh semua pihak, termasuk pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan kepada tenaga medis terkait,” kata dr Shamsu.
Dr. Wahjoe mengatakan, kasus kanker prostat meningkat dalam lima tahun terakhir dan sebagian besar pasien berada pada stadium lanjut.
“Jadi terapi langsung itu terapi lanjutan. Masalahnya kanker prostat tidak bisa dideteksi seperti kanker payudara yang teraba karena tersembunyi dan hanya bisa dideteksi dengan metode skrining,” ujarnya.
Jika hasil PSA melebihi empat, pengidap disarankan segera berkonsultasi ke dokter urologi untuk pemeriksaan lebih lanjut. MRI prostat juga dapat dilakukan untuk memastikan kecurigaan dan biopsi prostat untuk menentukan ada atau tidaknya sel kanker.
Jika hasil biopsi positif, maka akan dilanjutkan dengan pemindaian pencitraan (PSMA PET SCAN atau BONE SCAN) untuk melihat penyebaran kanker. Staf medis akan memilih jenis terapi yang terbagi menjadi lokal atau metastasis. Hal lain yang juga menentukan jenis terapi adalah usia dan kondisi pasien itu sendiri, dimana hal ini berkaitan dengan angka harapan hidup dan sistem imun tubuh.
Untuk kanker prostat lokal, pengobatan disesuaikan dengan usia dan kondisi fisik pasien. Jika kondisi fisik pasien sangat baik, sehat dan bugar serta tidak memiliki penyakit penyerta, maka pilihan terbaik adalah operasi radikal untuk mengangkat prostat secara menyeluruh (Radical Prostatektomi).
Pilihan lainnya adalah penyinaran atau terapi penyinaran yang dilanjutkan dengan pemberian obat hormonal. Jika kanker sudah menyebar, pilihan pengobatannya adalah terapi hormon gabungan. Pada stadium lanjut, kemoterapi dan jenis obat baru akan diberikan.
Inovasi terbaru Mayapada Hospital dalam pengobatan kanker prostat
Dalam hal penanganan kasus dan kompleksitas kanker, Mayapada Hospital memiliki layanan pusat onkologi yang lebih baik. Layanan ini merupakan layanan terpadu dan komprehensif terhadap tumor dan kanker, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, pengobatan, dan terapi berkelanjutan.
Pusat Onkologi Mayapada Hospital didukung oleh tim kolaboratif dokter spesialis dan dokter subspesialis dengan fasilitas canggih untuk mengembangkan layanan pengobatan kanker bernama Tumor Board untuk memastikan hasil pasien terbaik setara dengan Pusat Layanan Kanker. luar negeri. Layanan Pusat Onkologi Dewan Tumor RS Mayapada dilengkapi dengan navigator pasien yang berfungsi sebagai pendamping perjalanan pasien untuk mengikuti dan mengedukasi pasien tentang berbagai aspek selama pengobatan kanker.
Dalam pengobatan kanker prostat, Mayapada Hospital menyediakan beberapa pengobatan seperti pembedahan, radioterapi, dan terapi hormon. Untuk kanker prostat stadium lanjut, terdapat terapi sistemik seperti kemoterapi, imunoterapi, dan terapi bertarget.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Hematologi, Onkologi Medis, RS Mayapada Jakarta Selatan, Dr. Wulyo Rajabto, Sp.PD KHOM, menegaskan dengan kemajuan pengobatan kanker saat ini, seperti obat imunoterapi dan terapi target, pasien kanker prostat stadium lanjut dapat memperoleh hasil pengobatan yang optimal.
Untuk deteksi dini dan biopsi, Mayapada Hospital menggunakan metode biopsi fusi MRI atau biopsi robotik yang dapat meningkatkan akurasi hasil biopsi. Operasi radikal untuk mengangkat prostat secara menyeluruh juga menggunakan metode invasif minimal (sayatan minimal) atau laparoskopi (prostatektomi radikal laparoskopi).
Tak hanya itu, Mayapada Hospital memiliki kelas terapi radiasi atau peralatan terapi radiasi tercanggih yang mampu memberikan hasil dengan risiko minimal. Terapi hormon bisa dilakukan oleh siapa saja yang menginginkannya.
Informasi mengenai pengobatan kanker prostat tingkat lanjut dan komprehensif di Mayapada Oncology Center dapat ditemukan melalui fitur artikel dan tips kesehatan di aplikasi MyCare Mayapada Hospital, termasuk update promosi layanan di Mayapada Hospital.
Aplikasi MyCare juga memudahkan pasien dalam mengakses layanan di Mayapada Hospital. Layanan yang dapat diakses melalui aplikasi MyCare antara lain penjadwalan konsultasi dokter secara tatap muka atau virtual dan mendapatkan nomor antrian awal dengan transaksi layanan menggunakan berbagai metode pembayaran terkait MyCare.
Unduh MyCare di Google Play Store dan App Store untuk kemudahan akses ke layanan dan pendaftaran MyCare pertama kali akan diberikan poin reward. Poin reward dapat digunakan untuk diskon layanan di Mayapada Hospital. Tonton video “Peneliti menemukan cara baru untuk mengidentifikasi kanker prostat sejak dini” (prf/ega)