Jakarta –

Chief Operating Officer (COO) mengungkap dugaan Miniakita telah diubah menjadi bahan bakar curah, itulah sebabnya harga produk ini mahal. Diketahui, harga rata-rata minjakita saat ini adalah Rp 17.000 per liter.

Padahal harga eceran tertinggi (HET) adalah Rp 15.700/liter. Aturan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pengusahaan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Campuran Minyak Sawit dan Minyak Manusia.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Alat Khusus dan Produk Khusus Kementerian Perdagangan Bambang Visnubroto mengatakan pihaknya sudah menerima informasi tersebut dan akan mempelajari indikasi tersebut.

“Indikasinya ada. Tapi kalau ada aturan hukumnya ya. Akan ada tindakan. Kami dari panitia yang menyelenggarakannya, yang menjaga agar tidak terjadi apa-apa,” ujarnya saat ditemui. . di kantor Bapanas, Jakarta, Kamis (12/05/2024).

Alasan harga Minjakita belum turun karena rantai distribusinya yang panjang. Selain itu, ada trade-off antar pengecer, yang menyebabkan harga lebih tinggi bagi konsumen.

“Nah, di tempat ritel ini ada perusahaan ritel lain. Jadi rantainya panjang. Itu yang kami coba lakukan dulu,” ujarnya.

Kementerian Perdagangan juga mendorong perusahaan pangan milik pemerintah untuk ikut serta dalam pendistribusian miniyakita kepada masyarakat. Menurut dia, hal itu merupakan salah satu cara untuk mengintervensi harga di pasar.

“BUMN itu punya peran. Mereka satu kesatuan. Dari produsennya ke Bulog. Nah, Bulog dapat yang paling banyak dari teman-teman BUMN. Jadi kita berharap jumlah itu, sekarang rata-rata nasional Rp 17.000. Jadi kita “Mudah-mudahan bisa turun sesuai instruksi menteri Senin,” ujarnya.

Meski demikian, pasokan Oilita dalam kondisi aman. Untuk Natal dan Tahun Baru, minyak nabati jenis lain seperti premium juga cukup.

“Tapi yang jelas, yang kami tekankan, dari sisi pasar saham, ketersediaannya, terutama minyak, cukup, cukup.” Sekarang, jika kita melihat contohnya, jika kita berbicara tentang semua minyak, ya, ada minyak, ada minyak dalam segala hal.

Sebelumnya, Office of Kitchen Staff (COS) mengungkap banyak dugaan minyak goreng kemasan polos belum memenuhi HET. Wakil Kepala Staf Perencanaan Perekonomian III Eddie Prijono mengatakan salah satu tudingan yang muncul adalah kehadiran Minjakita yang dijadikan minyak goreng yang banyak.

“Terjadi kebocoran Olit pada minyak curah. Kita cari sumber informasinya, KPPU menemukan pada tahun 2023 ada kasus Minjakita yang membuka kotak yang menjual minyak curah karena harga minyak. Jadi ada kasus terbuka kotak (Minjakita) menjual minyak curah karena harga minyak curah tinggi. Minyak curah juga terlalu banyak di luar kendali, kata Eddy dalam rakor tambahan dikutip dari YouTube Kementerian Dalam Negeri. . Bisnis, Selasa (3/12) /2024).

Sekadar informasi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) baru mengatur HET Miniakit dalam Keputusan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit dan Minyak Goreng Manusia Pemerintah. Sementara minyak goreng kembali ke harga pasar.

Selain itu, Eddy juga menduga kenaikan harga minyakita seiring dengan kenaikan harga minyak mentah (CPO) sebagai bahan baku minyak nabati.

“Harga CPO bulan Oktober Rp 14.000. CPO untuk minyak gorengnya kurang dari Rp 4.000, jadi harga minyak gorengnya harusnya Rp 18.000,” jelasnya. (apa saja/apa saja)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *