TAPANA-

Agar tragedi turis asing tewas tertimpa pohon tidak terulang, pengurus DTW Alas Kedaton di Bali mengambil beberapa langkah.

Banyak tempat wisata di Bali yang mulai memperketat pengawasan menyusul tragedi tumbangnya pohon yang menewaskan dua wisatawan asing di kawasan Monkey Forest Ubud, Negara Bagian Ubud.

Selain membatasi pergerakan wisatawan, pejabat setempat juga mulai memangkas pohon-pohon besar untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.

Hal itu dilakukan Direktur Kawasan Wisata Alas Kedaton (DTW) di Desa Marga, Kecamatan Marga, Tabanan. Direktur DTW meminta pengemudi mengawasi wisatawan yang berkunjung ke kawasan hutan lindung yang menjadi habitat monyet dan kelelawar.

“Kami mengambil tindakan untuk memperingatkan pemandu wisata agar tidak membawa mereka ke daerah berisiko tinggi,” kata Ketut Armandi, koordinator lapangan DTW Alas Kedaton, Jumat (13/12).

Selain itu, Armandi menegaskan pihaknya juga turut menjaga kawasan hutan wisata. Selain memeriksa kondisi satwa di kawasan, patroli juga dilakukan untuk memastikan keamanan pepohonan jika terjadi angin dan hujan.

“Kami memangkas dan memelihara pohon-pohon yang berpotensi berbahaya,” tambahnya.

Sebelumnya, Pengelola Kawasan Objek Wisata Sangeh, Alas Bala di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansimal, Badung, menerapkan sistem buka-tutup jika terjadi cuaca ekstrem. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan fatal yang membahayakan wisatawan.

“Kami akan menutup fasilitas sewaktu-waktu jika ada angin dan hujan lebat. Jika terjadi hujan lebat akan dibuka dan ditutup sementara,” kata Ida Bagus Gedi Bugwan Alas Bala Sangeh, Kepala Dinas.

Menurutnya, sistem open lockdown merupakan kebijakan yang paling tepat diterapkan mengingat cuaca ekstrem yang melanda Bali belakangan ini. Ia juga mengimbau para pemandu dan pengelola wisata untuk selalu memperhatikan keadaan sekitar saat berjalan melewati kawasan hutan.

“Kami sadar kejadian tak terduga pasti terjadi dimana-mana. Makanya kami waspada dan waspada. Kami sudah mendapat instruksi dari pihak kepolisian untuk menjamin keselamatan. Sudah kewajiban wisatawan untuk merasa nyaman,” kata Bogawan. .

——

Artikel ini pertama kali tayang di Detik Bali. Saksikan “Video: Jalan Lomajang Ambruk Akibat Gelombang Besar di Pantai Selatan” (wsw/wsw)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *