Jakarta –
Kunyit dan kayu manis dikenal sebagai bumbu tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah kunyit dan kayu manis yang digunakan sebagai bumbu pelengkap masakan.
Seperti dikutip Only My Health di Times of India, selain untuk masakan, kunyit dan kayu manis juga bisa digunakan sebagai obat tradisional. Air rebusan kunyit dan kayu manis menguatkan kesehatan tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit.
Namun, ada beberapa pantangan yang harus diperhatikan saat mengonsumsi kunyit dan kayu manis. Apalagi bagi mereka yang alergi terhadap tanaman pedas tersebut.
Di bawah ini adalah manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dengan rutin mengonsumsi air rebusan kunyit dan kayu manis. Pengaruh peradangan
Menurut pakar kesehatan, kunyit dan kayu manis memiliki sifat anti inflamasi yang kuat. Kandungan kurkumin pada kunyit dan cinnamaldehyde pada kayu manis membantu mengurangi peradangan pada tubuh seperti arthritis. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Kunyit dikatakan memiliki sifat antioksidan dan antimikroba yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, kayu manis juga berperan serupa, membantu melawan infeksi dan meningkatkan daya tahan tubuh. Memperbaiki sistem pencernaan
Kayu manis telah terbukti merangsang enzim pencernaan, yang membantu memecah makanan dan meningkatkan sistem pencernaan. Sementara itu, kunyit meningkatkan produksi empedu yang penting untuk pencernaan lemak. Mengatur kadar gula darah
Kayu manis meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Kunyit juga dapat melakukan hal yang sama, membantu tubuh menggunakan glukosa lebih efisien dan mengatur kadar gula darah. menurunkan berat badan
Kunyit membantu meningkatkan metabolisme tubuh, sedangkan kayu manis mengatur kadar gula darah dan mengurangi nafsu makan. Meningkatkan kesehatan jantung
Kayu manis terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol jahat (low-density lipoprotein), trigliserida, dan membantu menjaga kestabilan kadar kolesterol baik (high-density lipoprotein). Efek ini mungkin berkontribusi terhadap kesehatan jantung. Tonton video “Video: Berapa Usia yang Tepat untuk Menikah? Kata Dukungan Vihaji” (dpy/naf)