Jakarta –

Kehadiran Rumah BUMN juga memberikan manfaat bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Rumah BUMN tidak hanya menjadi wadah pertemuan semua pihak, namun juga berupaya meningkatkan kapabilitas para pelaku UMKM, memperluas jangkauan pasar, dan memfasilitasi akses permodalan.

Koordinator Rumah BUMN Jakarta Jajang Rohmana mengatakan, Rumah BUMN merupakan jembatan antara pelaku UMKM dengan berbagai peluang yang ada di pasar.

Jajang dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21 November 2024), mengatakan, “Kami membantu UMKM mulai dari proses pengemasan hingga distribusi, dan pelatihan yang kami berikan mencakup semua aspek penting seperti pemasaran dan pemasaran digital.”

Jajang mengatakan BUMN Jakarta mengadakan 20 hingga 30 sesi pelatihan per bulan bagi para pelaku UMKM. Mulai dari pelatihan pengemasan hingga pelatihan pemasaran digital, setiap pelatihan dirancang untuk mengasah keterampilan UMKM.

“Kami sudah memetakan kebutuhan setiap UMKM dan jika ada yang membutuhkan pelatihan di bidang digital marketing, kami siap. Jika membutuhkan lebih banyak pelatihan offline, kami akan menyelenggarakannya langsung di Rumah BUMN di Jakarta,” jelasnya.

Hingga saat ini, lebih dari 6.000 UMKM telah menerima manfaat dari program ini, dan mayoritas pesertanya berasal dari industri makanan dan minuman, fesyen, dan kerajinan. Khususnya di Jakarta, industri restoran mendominasi, namun kehadiran bisnis fesyen dan kerajinan tidak jarang terjadi.

Menghadirkan bazar amal yang luar biasa untuk usaha kecil, menengah dan mikro

Selain pelatihan, Rumah BUMN Jakarta juga memberikan wadah bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk memasarkan produknya melalui Bazar UMKM BRILIAN di BRI Park Jakarta pada Jumat (15 November 2024).

Jajang mengatakan: “Kami menghadirkan tiga varian produk UMKM, ada yang menawarkan keripik singkong (Rubica ganepo), ada yang menawarkan biskuit brownies yang rasanya sangat menggugah selera, dan produk Basareng Seuha yang sangat populer.”

Tak hanya itu, Rumah BUMN Jakarta juga banyak menggandeng pelaku usaha kecil, menengah, dan mikro untuk mengikuti pameran besar seperti Indonesia Trade Expo yang memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperkenalkan produknya ke pasar internasional.

“Kami akan terus berupaya membuka akses pasar bagi UMKM lokal dan asing,” kata Jajung.

Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI menyampaikan BRI memiliki 54 poin Rumah BUMN dan jumlah anggotanya sudah menembus 450.000 orang.

Sejak awal berdirinya, jumlah UMKM yang terdaftar di Rumah BUMN tumbuh signifikan dari tahun ke tahun dengan bantuan BRI. Pada bulan September 2024, lebih dari 457.000 usaha kecil dan menengah telah mendaftar dan 14.000 kursus pelatihan telah dilaksanakan.

“Program-program tersebut akan kami perkuat untuk mencakup pasar mikro bawah yang disebut ultra mikro. Kami bekerja sama dengan PNM dan Pegadaian yang sudah menjadi bagian dari Holding Ultra Mikro. Kami akan memperkuatnya dan mempermudah dan mempercepat UMKM lokal. Beranjak dari ultra mikro hingga mikro menjadi pemain komersial yang didorong oleh pinjaman komersial,” pungkas Supari (Aked/Aked).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *