Jakarta –
Penyakit autoimun terjadi ketika sel-sel kekebalan tubuh berbalik melawan sel-sel sehat. Serangan sel imun ini bisa terjadi di banyak organ, termasuk ginjal.
Nefropati IgA autoimun merupakan penyakit autoimun yang dapat terjadi pada ginjal. Kondisi ini terjadi ketika protein pelawan kuman yang disebut imunoglobulin A (IgA) menumpuk di ginjal, menyebabkan pembengkakan dan lama kelamaan dapat mempersulit ginjal menyaring limbah dari darah.
“Nah, neuropati IgA spektrumnya luas. Ada yang tanpa gejala, ada yang sembuh sendiri, ada yang memerlukan pengobatan, ada pula yang diobati dan tidak sembuh-sembuh dan mengakibatkan gagal ginjal, jadi tidak bisa digeneralisasikan ke semua orang,” kata spesialis hipertensi ginjal.
Dr. Tinggil mengatakan ada beberapa kondisi yang memicu nefropati IgA autoimun, termasuk faktor genetik. Selain itu, ia menegaskan prosedur transplantasi ginjal tidak menyebabkan penyakit autoimun.
Obat-obatan yang diberikan pada pasien transplantasi ginjal biasanya dapat mengobati penyakit autoimun. Penerima transplantasi ginjal akan diberikan imunosupresan yang berfungsi menekan sistem kekebalan tubuh. Obat ini juga diresepkan untuk pasien autoimun.
“Orang dengan penyakit autoimun hanya diobati dengan obat-obatan tersebut. Tidak ada transplantasi yang mendapat obat yang menyebabkan penyakit autoimun. Penyakit autoimun itu bisa menjadi penyebab gagal ginjal pada awalnya turun,” ujarnya. Tonton video “Video: Pakar Jelaskan Kaitan Stres dan Lupus” (kna/kna)