Jakarta –

PT Sarinah (Persero) berencana meraih penjualan sebesar Rp 941 miliar pada tahun 2025. Untuk mencapai tujuan tersebut, Sarinah telah menyusun beberapa strategi, salah satunya adalah memperluas bisnis produknya ke negara lain, seperti Belanda.

Direktur Keuangan dan Akuntansi PT Sarinah (Persero) Guntar PM Siahaan mengatakan penjualan periode Januari-November mencapai Rp 726 miliar dari target Rp 741 miliar, sedangkan pada 2025 target penjualan meningkat menjadi 941 miliar.

“Untuk target 2025 kita dari segi penjualan 941 miliar. Iya dari segi pertumbuhan, bahkan sesuai target 2024, dari segi laba usaha, kita mencatatkan laba sebesar 33 miliar. November hanya “Rp 17 miliar. Jadi kami hanya naik sekitar 76% dalam hal laba operasional. Maka kita berharap pada tahun 2024 bisa tercapai,” kata Guntar dalam jumpa pers di Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, Senin. (23/12/2024).

Sementara itu, Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati mengatakan, perubahan tersebut tidak hanya untuk renovasi gedung Sarinah saja, tapi juga berbasis bisnis. Karena itulah mereka menyiapkan beberapa strategi untuk tahun depan.

Fetty menjelaskan, pihaknya akan membuka pasar baru di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 pada kuartal I 2025 atau kuartal II 2025. Selain itu, pihaknya juga akan membuka pasar baru di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Lalu ada Terminal 3 Cengkareng, kemarin ramai sekali kegiatannya, meski tokonya belum buka, hanya produk Sarinah saja yang dipasang, karena diperkirakan Januari nanti tokonya akan resmi dibuka,” kata Fetty.

Selain itu, Sarinah akan mengembangkan usahanya di bidang pariwisata, seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Di pasar, Fetty mengatakan Sarina akan mengelola klasik seperti TMII. Selain itu, pembukaan gerai Sarina di kereta cepat seperti Stasiun Halim pada triwulan II tahun 2025.

“Jadi ini menarik sekali, sejak dulu banyak toko atau developer yang mengajak atau mengajak Sarinah untuk mengisi beberapa kawasan UMKM, misalnya di Jakarta Premium Outlet. Tempat duduk ini sangat dekat, tidak perlu jauh-jauh. – Jauh dari kota akan berada di kawasan Serpong, di Alam Sutera, dan Sarina juga akan membuat outlet Sarina, tambah Fetty.

Selain fokus di dalam negeri, perseroan juga melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri, seperti Amsterdam, Belanda, dan Arab Saudi. Fetty menjelaskan, negara-negara yang akan ditujunya tidak akan lepas dari masyarakat Indonesia di negara-negara tersebut.

“Jadi ke depan intinya kita akan berada di negara yang komunitasnya besar atau orang Indonesia. Misalnya Belanda yang penduduk Indonesianya sekitar 2 juta orang. Kedekatan dengan Indonesia, baik sejarah, ekonomi, dan lain-lain, akan diutamakan,” ujarnya.

Ini telah menargetkan banyak negara, seperti Belanda, Arab Saudi, Malaysia, Jepang dan Hong Kong. Ia mengatakan perlu waktu untuk mengembangkan bisnis di luar negeri.

“Sekarang negara seperti Malaysia juga banyak orang Indonesianya. Hongkong, Tokyo, dll, tapi butuh waktu, harus dilakukan dengan hati-hati agar strategi tersebut menjadi kenyataan, selain mempromosikan produk Indonesia sebagai bisnis. masih mungkin dan berkelanjutan”, seperti dijelaskan Fetty. (gbr.)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *