Jakarta –
Aplikasi e-commerce Master Bagassi Cross-Bird berkomitmen mendukung produk-produk inovatif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Berbeda dengan lainnya, Master Bagasi menggandeng diaspora Indonesia di seluruh dunia Menurut Amir Hamza, pendiri dan CEO Master Baggage, lebih dari 12.000 diaspora Indonesia di seluruh dunia merupakan bagian dari ekosistem Master Baggage yang memiliki semangat dan kecintaan terhadap produk-produk unggulan Indonesia.
Hal tersebut diamini oleh Eksekutif Aksi Ekonomi KBRI Polandia Mohammad Rizki dalam kunjungan penyambutannya di Polandia. Rizki menjelaskan melalui aplikasi yang diterima diaspora Indonesia, inovasi Master Bagasi merupakan kesempatan bersama untuk mengekspresikan gelombang nusantara melalui produk-produk unggulan Indonesia.
“Kami sangat gembira dan menyambut baik tim Master Bagassi. Kami bangga atas keberanian dan langkah besar yang diambil anak-anak muda India ini dalam mengembangkan bisnis yang mendukung UMKM Kami berharap kehadiran Aplikasi Master Bagasi dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya Butuh waktu beberapa generasi untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia, kata Rizki dalam keterangan tertulisnya.
Aplikasi Baggage Master yang tersedia di Play Store dan App Store telah diunduh lebih dari 30 ribu kali. Keunggulan teknologi ini semakin mendekatkan produk UMKM untuk mengakses pasar global
Hamzah mengatakan, lebih dari 50% jumlah pengunduh merupakan pengguna aktif. Mereka menggunakan aplikasi ini untuk memesan produk pilihan dari ribuan merek standar Indonesia Lebih dari 100 negara dijangkau di dunia dan jumlah negaranya pun semakin bertambah
Aksi Indonesia, siap mengikuti dunia
Untuk mendukung visi besar Indonesia Emas 2045 sebagai negara berpendapatan tinggi, master bisnis e-commerce lintas negara pertama di Indonesia, Bagasi, mendukung penuh gelombang pergerakan Nusantara melalui proyek Bentala yang didukung hangat oleh KBRI. Di Polandia
Melalui proyek Bentala diharapkan lahir gelombang produk bersama Indonesia hingga mendunia Hamzah menjelaskan, hal ini merupakan langkah strategis bagi masyarakat Indonesia di berbagai belahan dunia.
Diakui Hamzah, proyek Bentala merupakan cara yang unik dan strategis untuk membawa produk tradisional Indonesia ke dunia internasional. Caranya dengan menggabungkan periklanan digital dengan interaksi langsung melalui jaringan diaspora Strategi ini dirancang untuk mempererat hubungan dengan negara-negara di berbagai negara target pasar sekaligus berperan sebagai ‘duta’ produk lokal Indonesia.
Dengan menggunakan infrastruktur digital yang telah dibangun Master Baggage sejak tahun 2021, inisiatif ini membawa Master selangkah lebih maju karena memfasilitasi pertukaran barang dan jasa lintas batas melalui perangkat Master Baggage Super App.
Diaspora Indonesia mempunyai potensi besar sebagai pasar dan mitra strategis untuk menjadi bagian gelombang Indonesia melalui proyek Bentala. Rasa nasionalisme yang tinggi dan keinginan untuk tetap terhubung dengan tanah air menjadi alasan utama ekspor menjadi pintu gerbang bagi UMKM.
Master Bagassi juga memanfaatkan jaringan diaspora melalui pendekatan strategis yang mencakup kemitraan dengan institusi pemerintah seperti Kedutaan Besar Indonesia dan ITPC, serta komunitas diaspora di luar negeri. Langkah ini memungkinkan produk-produk terbaik dari ratusan merek asli Indonesia menjangkau pasar global sekaligus mempercepat ekspor dan meningkatkan daya saing UMKM.
Inisiatif Proyek Bentala juga sejalan dengan misi Master Bagassi untuk memperkuat citra Indonesia sebagai pemain ekonomi global yang kompetitif. Melalui kolaborasi lintas sektor, pemanfaatan teknologi dan integrasi ekosistem digital, kami mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. untuk menurunkannya” (agt/asj)