Denpasar –
Kondisi jalan jalur Denpasar-Gilimanuk, khususnya di kawasan Jembrana, dilaporkan banyak wisatawan yang berlubang di pintu masuk Balio. Situasi ini dinilai sangat berbahaya bagi pengguna jalan.
Puluhan lubang di jalan raya Denpasar dan Gilimanuk tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto bersama Dandim 1617/Jembrana Letkol. Kol. M. Adriansyah, dan pihak terkait tertentu, Senin (16/12/2024).
“Dari hasil survei terlihat banyak titik jalan yang berlubang parah dan perlu segera dilakukan penanganan. Kami ingin memastikan kondisi jalan dalam keadaan baik, terutama menjelang Operasi Lilin Agung 2024,” kata Endang saat dia menyelesaikannya. detikBali dan dicatatkan pada Selasa (17/12).
Operasi Lilin Agung 2024 merupakan operasi pengamanan Natal dan Tahun Baru untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu, untuk mencegah kecelakaan akibat jalan berlubang, polisi memasang rambu peringatan di berbagai titik rawan kecelakaan.
“Dengan upaya bersama, kami berharap kondisi jalan lintas Denpasar-Gilimanuk segera kembali normal dan aman bagi pengguna jalan,” kata Endang.
Menurut Pejabat Pembina Provinsi Bali (PPK) 1.2, BPJN Jawa Timur-Bali, I Made Mardita, cepatnya kerusakan jalan sepanjang rute Denpasar-Gilimanuk ini disebabkan banyak hal. Selain faktor cuaca, intensitas lalu lintas yang tinggi juga menjadi faktor utama.
“Musim hujan ini kondisi jalan semakin parah, mudah rusak dan berlubang. Kami sudah pendataan dan penertiban secara bertahap. Perbaikan jalan berlubang juga sedang dilakukan,” kata Mardita.
BPJN Bali telah banyak memperbaiki jalan rusak. Namun mengingat besarnya area yang rusak, perbaikannya akan memakan waktu cukup lama.
“Kami targetkan perbaikannya selesai sebelum libur Natal,” kata Mardita.
Dalam keterangannya kepada DetikBali, 11 November 2024, Pejabat Pembuat Komitmen Provinsi Bali (PPK) 1.2, BPJN Jawa Timur-Bali, I Made Mardita mengatakan, perbaikan jalan antar desa di kawasan Jembrana terhenti. Ini di kota Pengambengan.
“Mereka terpaksa membatalkan tender karena keterbatasan anggaran,” kata Mardita.
Dijelaskan Mardita, meski Bupati Jembrana sudah menyosialisasikan proyek tersebut, namun saat itu ketersediaan anggarannya belum bisa dipastikan. Mardita pun berupaya melakukan tender lebih awal untuk menghemat waktu. Namun karena keterbatasan anggaran, proyek ini akhirnya terpaksa terbengkalai.
Mardita juga mengatakan, BPJN Jawa Timur-Bali mengusulkan proyek perbaikan jalan tersebut melalui program Instruksi Presiden (Inpres). Namun dari enam usulan jalan di Bali, hanya Bangli yang disetujui.
Anggarannya sekitar 20.000 juta, dengan panjang sekitar 3,5 kilometer. Namun Kabupaten Jembrana tidak mendapat kuota. Jadi ya dibatalkan, kata Mardita.
Lubang jalan Denpasar – Gilimanuk pun memakan korban jiwa. detikBali mencatat kecelakaan lalu lintas di Jalan Denpasar-Gilimanuk yakni Banjar Munduk Ranti, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, pada Jumat (13/12) sekitar pukul 22.50 Wita. Pengendara sepeda motor Yamaha Fazzio, Nur Akmalina (24), tewas tertabrak kendaraan tak dikenal usai terjatuh saat menghindari jalan berlubang.
Kejadian bermula saat Nur Akmalina mengendarai sepeda motor dari arah barat (Gilimanuk) menuju timur (Denpasar). Saat melewati tempat itu, sepeda motor yang dikendarainya melintasi lubang jalan.
Gara-garanya, Nur Akmalina terpeleset dan terjatuh di sisi kanan jalan, di atas garis marka jalan. Sayangnya, saat terjatuh, korban disebut tertabrak mobil yang melintas dari arah lain. Tonton “Video: Coba jalan kaki, naik sepeda sambil belajar sejarah” (fem/fem)