Jakarta –
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) bersama Pemerintah Daerah Sumbawa Barat meluncurkan buku berjudul “Surfing School”. Buku ini bertujuan untuk mengenalkan selancar pada dunia pendidikan.
Diluncurkan pada tanggal 23 November di Pantai Jelenga, Kecamatan Jerehe, Sumbawa Barat (KSB) di bawah inisiatif Program Biru AMMAN, yang merupakan bagian dari pengembangan masyarakat, memperkenalkan selancar melalui pemandu selancar luar ruangan di sekolah-sekolah. Program Pemberdayaan (PPM).
Pj Bupati Sumbawa Barat Julmansyah mengatakan, peluncuran buku tersebut akan menjadi panduan bagi siswa dan guru untuk berselancar di luar kelas di sekolah. Buku ini juga mendukung konservasi ekosistem laut dan mendorong rekreasi sehat melalui olahraga air.
“Pengembangan olahraga selancar di KSB ke depan memiliki dua tujuan, yaitu mempersiapkan peselancar masa depan sebagai atlet nasional dan internasional, serta menjadikan selancar sebagai pintu masuk untuk membangun industri pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Hal ini untuk mempersiapkan industri perjalanan sebagai satu kesatuan. Pendukung perekonomiannya adalah kawasan pascatambang Batu Hijau,” kata Julmansia dalam keterangan tertulis, Selasa (10/12/2024P).
Sementara itu, Vice President Social Impact AMMAN, Priyo Pramono mengatakan, buku “Masuk Sekolah Selancar” memiliki tujuan yang lebih luas dari sekedar mengenalkan olahraga selancar.
Beliau mengatakan: “Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengembangkan potensi individu dan menyebarkan pentingnya perlindungan lingkungan. Kami berharap siswa, guru, dan masyarakat dapat belajar berselancar bersama dan bersenang-senang di laut.”
Melalui peluncuran ini, AMMAN mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga laut sebagai warisan budaya yang berharga, sekaligus memanfaatkannya untuk mengembangkan pariwisata dan menciptakan generasi muda yang unggul dan sadar lingkungan, tambahnya.
Preo mengatakan buku Surf School dirancang untuk menjadi panduan dalam memanfaatkan laut dengan aman, bahagia, dan bertanggung jawab. Hal ini sejalan dengan Program Biru AMMAN yang bertujuan untuk menyebarkan pentingnya perlindungan lingkungan kepada pelajar, dan memperkenalkan potensi ekonomi wisata selancar dan wisata laut.
Surfing Goes to School juga merupakan bentuk kolaborasi lintas sektor, mulai dari pendidikan, komunitas hingga pemerintah, untuk menciptakan dampak berkelanjutan di KSB.
Inisiatif ini diperkuat dengan keputusan Bupati Sumbawa Barat yang membentuk dinas pendidikan dasar untuk melaksanakan kegiatan non selancar di wilayah Sumbawa Barat. Ada empat sekolah yang berkomitmen mengembangkan proyek selancar ini, yakni SDN Jelenga, SMPN 1 Sekongkang, SMPN 1 Maluk, dan SMPN 2 Jereweh.
Pantai Yelenga dipilih sebagai lokasi peluncuran karena mencerminkan keindahan alam dan destinasi selancar KSB. Dengan demikian, perhelatan tersebut tidak hanya menarik perhatian terhadap keindahan pantainya saja, namun juga mengukuhkan posisi Pantai Yelinga sebagai ikon pariwisata dan olah raga air di Indonesia, khususnya selancar.
Selain itu, Pantai Yelenga telah diakui sebagai salah satu pantai terbaik di Indonesia bahkan menduduki peringkat nomor satu dari sejumlah rekomendasi wisata. Sebuah daftar yang diterbitkan oleh Lonely Planet menyebutkan pantai ini memiliki daya tarik yang luar biasa, termasuk keindahan alam, ombak yang sempurna untuk berselancar, dan lingkungan yang masih alami.
“Pemanfaatan pantai Jelenga oleh masyarakat sekitar, sekolah dan pemerintah sebagai launching pad merupakan langkah edukasi awal dalam pengembangan olah raga selancar dan menunjukkan potensi besar pantai ini untuk membantu pengembangan pariwisata berkelanjutan. di wilayah Sumbawa Barat,” kata Priyo.
“Jokowi resmikan pabrik smelter tembaga PT Amman senilai Rp 21 T” (anl/ega)