Jakarta –
Republik Demokratik Kongo (DRC) sedang dilanda penyakit misterius yang telah menewaskan 143 orang. Situasi ini telah membuat khawatir para pejabat kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kematian dilaporkan di provinsi Kwango, di barat daya Kongo dan di perbatasan dengan Angola. Pejabat setempat mengatakan bahwa perempuan dan anak-anak paling banyak terkena penyakit ini.
Pasien yang menderita penyakit misterius ini mengeluhkan banyak gejala. Tanda atau gejala mirip flu, termasuk demam tinggi dan sakit kepala parah.
Menteri Kesehatan Apollinaire Yumba mengatakan gejala lain yang terlihat pada pasien adalah batuk dan anemia. Warga Yumba diimbau berhati-hati dan menghindari kontak dengan jenazah untuk menghindari kontaminasi yang belum teridentifikasi
Wakil gubernur provinsi Remi Saki dan Apollinaire Yumba mengatakan mereka mengumpulkan sampel dan melakukan analisis untuk mengidentifikasi penyakit di balik wabah tersebut.
“Situasinya sangat mengkhawatirkan dan jumlah kematian meningkat pesat. Hingga tanggal 25 November, 67 kematian telah dilaporkan karena penyakit ini,” kata pejabat kesehatan, menurut Daily Mail.
Dia mengatakan bahwa pasien yang menderita penyakit ini sekarat di rumah mereka dan mereka menghadapi kesulitan dalam mendapatkan perawatan medis. DPRK juga sedang menangani wabah cacar monyet.
Namun, hingga saat ini otoritas kesehatan setempat belum melaporkan hasil apa pun dari tes tersebut. Tidak jelas apakah hasil tes pasien negatif untuk penyakit umum lainnya.
Belum ada angka yang dirilis mengenai jumlah pasien yang diduga terinfeksi atau menerima pengobatan. Tidak jelas penyakit apa yang menyebabkan kematian tersebut.
(sao/kna)