Kepulauan Konave –
Pulau Wawani di Kepulauan Konawe mempunyai potensi besar di bidang pertanian, salah satunya budidaya jambu mete. Produk ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap perekonomian masyarakat setempat, namun juga menjadi sumber penghidupan yang menjanjikan bagi para petani. Beliau sudah mencoba peruntungan menanam pisang dan jambu mete, namun saat ini Karsum sedang fokus mengembangkan rencana jambu mete. Kita tanam jambu mete, baru ada hasilnya,” kata Karsum kepada detikcom, baru-baru ini.
Karsum memulai perjalanannya menanam 10 pohon dengan bibit sederhana yang didapatnya dari pohon terdekat dan tanaman liar. Lambat laun jumlah pohonnya bertambah seiring dengan tumbuhnya pohon yang berbuah” Sekarang kalau pohonnya ada, saya tidak bisa menghitungnya karena pohonnya banyak. Karena istilahnya kalau kita membuat bibit sendiri maka kita akan tahu berapa jumlah bibit yang kita perlukan, Tapi itu hanya mencabutnya saja, lalu menggali, menggali lagi, lalu menanam,” tambah Karsoom seraya menambahkan bahwa panen jambu mete di Wawani biasanya dilakukan satu kali. Karsum bisa mengumpulkan hingga 300 kilogram serat dari seluruh lahannya dalam setahun, yang kini mencapai 1 hektar – satu pohon rata-rata menghasilkan 3-5 kilogram, – jelas Karsum.
Kacang mete biasanya dijual dengan harga Rp 15.000 hingga 18.000 per kilogram. Karsum bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 1 juta sehari dari penjualan kacang mete kering. Meski menjanjikan, budidaya jambu mete tidak lepas dari kesulitan. Salah satu ancaman terbesarnya adalah serangan hama, khususnya burung beo, pemakan biji jambu mete. Diakui Karsum, sulit melindungi seluruh pohon dari serangan burung tersebut, apalagi lahannya luas. Karena Vavoni jarang ada di sini. , ambil apa itu, ada kayu karet. “Entah bahasanya apa, yang penting ada, kita simpan di kayu itu,” ujarnya.
Peran Internet dalam Pemasaran Dulu, para petani di Wawani mengirim hasil panennya ke Kendari menggunakan perahu kayu, yang prosesnya memakan waktu lama. Kini berkat akses internet dari BAKTI Komdigi di Desa Vatuondo, Karsum semakin mudah berkomunikasi dengan pembeli. “Setelah kacang mete kita kumpulkan. nanti siapa saja yang muncul akan kami panggil,- kata Karsum.
Kemudahan ini selain menghemat waktu juga memungkinkan petani mendapatkan harga terbaik tanpa melalui perantara. Internet menjadi salah satu faktor peningkatan kesejahteraan petani jambu mete di Wawani.
Sekadar informasi, Konawe Kepulauan merupakan salah satu wilayah yang mendapatkan manfaat langsung dari proyek Palapa Ring. Kehadiran titik koneksi internet di Wawani ini menjadi angin segar bagi masyarakat setempat. Selain Palapa Network Operations Center (NOC), Konawe Kepulauan memiliki 119 titik akses Internet yang tersebar di sekolah, kantor desa, tempat ibadah bahkan objek wisata Pantai Campa. BAKTI Komdigi juga memiliki 35 menara BTS yang tersebar di wilayah kabupaten, bersamaan dengan program BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Tapal dalam rangka meninjau pembangunan ekonomi, pariwisata, infrastruktur dan pemerataan akses Internet di daerah 3T (tertinggal, maju dan dari lebih jauh). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari aplikasi Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Tonton juga videonya: Ketemu Mas Adi, Pahlawan Sinyal dari Wawani
(prf/ega)