Jakarta –
Kendaraan kelas low MPV tidak bisa dibebaskan dari berbagai pajak kendaraan bermotor. Pajaknya hampir setengah dari harga mobil.
Setiap membeli mobil baru, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan (BBNKB), Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, STNK, BBNKB, dan TNKB mulai berlaku. Totalnya, jumlahnya sekitar setengah dari mobil.
“Untuk MPV murah pajak kita 40%, PPN 11%, PPnBM 15%, BBNKB 12,5% dan PKB 1,75%. Jadi 40% nilai mobilnya off road dan 40% on road lebih mahal.” – kata Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Riento.
Berapa harga sebuah mobil tanpa pajak?
Merujuk Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2024, Bea Hak Milik Kendaraan dan Pajak Alat Berat, Pokok-pokok Pajak Kendaraan (DPP) 2024, MPV kecil memiliki tarif kelipatan NJKB dan DPP. .
Daihatsu Xenia pertama, mobil keluarga, dijual mulai Rp 155 jutaan hingga Rp 198 jutaan. Jika dilihat dari harga on the road yang dijual melalui situs resminya, sudah termasuk pajak dan keuntungan penjualan, harganya berkisar antara Rp 222.650.000 hingga Rp 278.350.000.
Salah satu MPV terlaris di Indonesia, Toyota Avanza NJKB dibanderol dengan harga Rp 172 jutaan hingga Rp 218 jutaan. Harga on road berkisar Rp 239,7 juta hingga Rp 292,9 juta.
Berikutnya pesaing terdekat Avanza adalah Mitsubishi Expander. Mobil ini dibanderol mulai dari 194 juta hingga 237 juta rubel. Mobil tersebut dijual untuk umum mulai Rp 263,2 juta hingga Rp 324,5 juta dengan berbagai perlengkapan pajak.
Lanjut Suzuki Ertiga, NJKB mobil ini berkisar Rp 169 jutaan hingga Rp 195 jutaan. Harga mobil tersebut antara Rp 232,8 juta hingga Rp 267,2 juta.
Tahun depan, konsumen mendapat opsi PPN dan pajak sebesar 12 persen, yakni opsi PKB dan BBNKB. Perlu diketahui bahwa kemampuan PKB dan BBNKB tidak tersedia di semua wilayah. Eksklusif untuk Jakarta, tidak ada pilihan PKB dan pilihan BBNKB, dikenakan biaya kepada pemilik mobil. Saksikan video “Video Prabovo: kami tidak bermaksud memperburuk kehidupan masyarakat” (riar/lua)