Jakarta –
Kementerian Koperasi mengaku siap mendukung program makan bebas gizi (MBG). Batasan anggaran sebesar 20% atau Rp 14% untuk program MBG telah ditetapkan untuk pengiriman susu.
Menteri Koperasi Bodi Aryeh Sathiadi mengatakan, koperasi susu saat ini diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan MBG.
“Koperasi siap memberikan makanan bergizi gratis sebanyak 1,3 juta liter per hari,” kata Bodi Arya kepada wartawan di Wiladatika Leisure Park, Depok, Jawa Barat (22/12/2024).
Meski begitu, Bodi Arya tak memungkiri besarnya kebutuhan susu untuk memenuhi MBG. Karena itulah dia mendorong koperasi susu untuk meningkatkan produksi.
“Kebutuhannya pasti jauh lebih tinggi, sehingga produksi perlu ditingkatkan,” tutupnya.
Merujuk data AIPS, secara industri rata-rata kebutuhan susu sapi dalam negeri 80 persen diimpor dan 20 persen dari industri susu sapi dalam negeri. Angka tersebut untuk kebutuhan rumah tangga dan belum termasuk kebutuhan Program Pangan Bergizi Gratis (MBG) yang digalakkan Pemerintah.
Sementara itu, pemerintah diketahui tengah menyusun Perpres (mohon) tentang percepatan produksi susu nasional sebagai landasan untuk menjamin penyerapan susu segar dari peternak dan mengurangi impor bahan baku susu.
CEO AIPS (Asosiasi Industri Pengolahan Susu) Sonny Effendi mengatakan, pemerintah juga berencana memberikan kredit murah serta perbaikan infrastruktur untuk mendorong industri susu sapi dalam negeri agar dapat memasok susu ke peternak dengan peningkatan.
Jadi selain pemerintah mendatangkan sapi perah, juga memberikan kredit murah. Kemudian memperbaiki infrastruktur dan menyediakan lahan. Lahan kosong sudah dilestarikan di seluruh Indonesia. yang memungkinkan untuk penanaman rumput, jagung dan sebagainya. Dewan mempertimbangkannya secara lebih komprehensif,” jelas Sony kepada detikcom, Sabtu (21 Desember 2024). (Kil/Kil)