Batavia –
Menjelang berakhirnya tahun 2024, CEO Google Sundar Pichai mengatakan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang kritis bagi Google. Inilah yang terjadi.
Ini adalah salah satu elemen yang kini telah diwarnai oleh Google oleh Kehakiman Republik Amerika Serikat, dan lebih banyak unit mungkin terpaksa menghentikan bisnisnya pada tahun 2025.
Unit yang akan dihapus adalah sistem operasi Android, browser Chrome, dan pencarian Google. Dalam pengumumannya kepada karyawan, Pichai mengatakan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun kritis bagi Google.
“Taruhannya sangat tinggi,” kata Pichai.
Selain permasalahan regulasi, Google juga menghadapi persaingan ketat dari perusahaan teknologi lain. Tentu saja, mereka telah menjadi pemimpin pasar di sektor kecerdasan buatan (AI).
Meskipun Google adalah pemimpin pasar di pasar mesin pencari, ada perusahaan lain yang mulai mengurangi dominasi Google. Misalnya OpenAI yang baru saja merilis ChatGPT Search, dan juga Complexity, startup valuasi USD 9 miliar yang juga memiliki mesin pencari berbasis AI.
Google memiliki model AI yang disebut Gemini, yang baru-baru ini didorong oleh Google untuk diterapkan. Meski demikian, Google masih perlu berupaya meningkatkan kemampuan Gemini agar pengguna dapat menggunakannya secara maksimal.
Pada tanggal 18 Desember, Google juga mengadakan pertemuan strategis di kantor pusatnya di Mount View, Amerika Serikat. Dalam rekaman audio pertemuan tersebut, terungkap bahwa Pichai mengatakan bahwa taruhan AI tinggi dan Google perlu menemukan cara untuk membuka kemampuan AI dan menggunakannya untuk memecahkan masalah pengguna.
Tahun 2024 juga akan menjadi tahun yang sulit bagi Google, mereka kerap dituding melakukan monopoli di bisnis pencarian, termasuk tudingan mendominasi teknologi periklanan online, seperti dilansir detikINET dari Phone Arena, Senin (30/12/2024). Lihat “Video: tanggapan Google terhadap dorongan pemerintah AS untuk menjual Chrome” (asj/rns)