Jakarta –
Sebuah pesawat Jeju Air jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan (Korea Selatan). Sebanyak 179 orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.
Jeju Air Boeing 737-800 jatuh pada Minggu pagi (29/12/2024) waktu setempat. Saat mendarat pukul 09.07, pesawat meninggalkan landasan dan menabrak dinding beton bandara.
Badan pesawat yang menampung 181 orang, termasuk enam awak kabin, terbakar dan rusak parah. Mendarat tanpa roda
Kantor berita Yonhap melaporkan, kecelakaan itu terjadi pada pukul 09:07 pagi. Sebuah pesawat Jeju Air berbelok keluar landasan saat mendarat tanpa roda, kemudian menabrak dinding beton di Bandara Muan dan akhirnya meledak.2. Ada peringatan serangan burung
Berdasarkan siaran pers Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi yang membawahi keamanan penerbangan, menara pengawas Bandara Muan memperingatkan adanya serangan burung pada pukul 08:57 waktu setempat.
Setelah itu, pilot pesawat mengumumkan Mayday pada pukul 08.58 dan mencoba mendarat pada pukul 9. Namun tiga menit kemudian, pada pukul 09.03, pesawat tergelincir saat mendarat tanpa roda pendarat.
“Saat mencoba mendarat di landasan nomor 1, menara pengawas memperingatkan akan adanya serangan burung, dan pilot segera menyatakan adanya insiden kecil,” kata kementerian.
Para pejabat mengatakan bahwa menara kendali memberikan izin untuk mendarat dengan arah berlawanan di landasan, setelah itu pilot mencoba mendarat dan keluar dari landasan dan menabrak dinding.3. Sebagian besar penumpang adalah warga negara Korea dan bukan warga negara Indonesia
Sebanyak 181 orang berada dalam penerbangan Jeju Air pulang dari Bangkok. Jumlah tersebut di antaranya enam awak kapal dan 175 penumpang yang sebagian besar merupakan warga negara Korea Selatan dan dua warga negara Thailand.
Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang berada dalam penerbangan Jeju Air tersebut.
“Saat ini KBRI Seoul sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat. Berdasarkan informasi tidak resmi, tidak ada WNI di pesawat tersebut,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha kepada wartawan. Minggu (29/12). 179 orang meninggal, 2 orang selamat
Otoritas darurat Korea Selatan (Korsel) melaporkan jumlah korban jatuhnya pesawat Jeju Air. Disebutkan total 179 orang tewas dan dua orang selamat dalam kejadian ini.
“Dari 179 korban tewas, 65 telah diidentifikasi,” kata badan pemadam kebakaran mengenai jatuhnya Bandara Internasional Muang. Kotak hitam pesawat ditemukan
Wakil Menteri Perhubungan Joo Jong-wan membenarkan bahwa dua kotak hitam Jeju Air 2216 telah ditemukan. Kotak hitam itu berisi data penerbangan dan perekam suara kokpit. 6. Masa berkabung adalah 7 hari
Presiden Sementara Korea Selatan (Korsel) Choi Sang-mok mengumumkan masa berkabung nasional menyusul kecelakaan fatal tersebut. Masa berkabung nasional diumumkan mulai Minggu selama tujuh hari.
“Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati terdalam kami kepada keluarga korban yang kehilangan nyawa dalam tragedi luar biasa ini,” kata Choi.
Choi juga menetapkan Muan sebagai kawasan khusus bencana. Ia berjanji akan membantu keluarga yang ditinggalkan dan merawat para penyintas.7. Kecelakaan pesawat paling mematikan di Korea Selatan
Mengutip BBC, Korea Selatan memiliki rekam jejak yang solid di bidang keamanan industri penerbangan. Namun jika jumlah korban tewas bertambah, maka kecelakaan Jeju Air akan menjadi kecelakaan pesawat paling mematikan di Korea Selatan.
Insiden tersebut mungkin juga merupakan satu-satunya kecelakaan fatal yang dialami Jeju Air dalam hampir 20 tahun sejarahnya.
Jeju Air adalah maskapai penerbangan bertarif rendah paling populer di Korea, terbang ke puluhan tujuan di dalam negeri dan di seluruh Asia.
Sebelumnya, kecelakaan pesawat terparah di Korea Selatan adalah jatuhnya Air China pada tahun 2002 yang jatuh di sebuah bukit dekat kota Pusan. Sebanyak 129 orang tewas dan 37 orang luka-luka dalam kejadian ini.
Sementara itu, terakhir kali maskapai penerbangan Korea Selatan mengalami kecelakaan fatal adalah 11 tahun lalu. Pada tahun 2013, tiga orang tewas ketika sebuah pesawat Asiana Airlines jatuh saat mendarat di Bandara Internasional San Francisco.
Pada tahun 1997, sebuah pesawat jumbo Korean Air jatuh di pulau Guam di Samudera Pasifik, menewaskan 228 dari 254 penumpangnya.
Pada bulan September 1983, sebuah pesawat Korean Airlines ditembak jatuh oleh pesawat Soviet setelah memasuki wilayah udara Uni Soviet di Pulau Sakhalin. Semua 269 orang tewas di pesawat. Saksikan video “Video: Trauma dan Duka Warga Korea Selatan Akibat Tragedi Pesawat Jeju” (fem/fem)