Jakarta –
Pemerintah Fukushima tidak memberikan sedikit pun kesempatan kepada warganya untuk melanggar peraturan persampahan. Nama-nama pelanggar akan dipublikasikan di website pemerintah kota.
Dikutip dari BBC, Senin (30/12/2024), aturan ini akan diterapkan mulai Maret 2025. Petugas kebersihan Fukushima akan memastikan warga memilah sampah dengan baik sesuai jenis dan jumlah sampahnya.
Langkah ini merupakan terobosan bagi Fukushima. Kota-kota lain di Jepang hanya sebatas menemukan pelanggar dari kalangan bisnis, bukan perorangan.
Sebelum peraturan baru ini disahkan, petugas pemulung biasa menempelkan stiker pada kantong sampah yang menandakan telah terjadi pelanggaran.
Pemilik kantong sampah yang diberi stiker wajib mengatur ulang sampah yang hendak dibuangnya sesuai ketentuan.
Sementara itu, peraturan yang baru diselesaikan memungkinkan petugas untuk mengidentifikasi pelanggar yang membiarkan sampahnya tidak dipilah selama seminggu.
Penggeledahan ini dilakukan dengan menggali kantong sampah untuk menemukan dokumen -seperti surat- yang bisa mengungkap identitas pemilik kantong sampah. Setelah identitas pelanggar diketahui, petugas dapat memberikan teguran secara bertahap, pertama teguran lisan, teguran tertulis, dan terakhir mempublikasikan namanya di website Pemkot.
Pihak berwenang Fukushima telah menuntut agar pemeriksaan sampah dilakukan secara tertutup untuk menilai masalah pelanggaran privasi.
Walikota Fukushima Hiroshi Kohata mengatakan aturan baru ini dimaksudkan untuk mendorong pengurangan limbah dan metode pembuangan yang tepat.
“Tidak ada yang ilegal dalam mempromosikan penghasil limbah buruk yang tidak mematuhi peraturan dan tidak mengikuti instruksi dan rekomendasi kota,” kata pejabat kota Mainichi.
Pembuangan sampah adalah masalah yang sangat serius di Jepang. Sejak tahun 1990-an, pemerintah Jepang telah menetapkan tujuan nasional untuk tidak menumpuk sampah di tempat pembuangan sampah.
Mereka memiliki ambisi pada saat itu untuk mengurangi limbah dan mempromosikan daur ulang. Masing-masing pemerintah daerah menyelaraskan tujuan tersebut dengan cara yang berbeda-beda.
Di Fukushima, kantong sampah harus ditempatkan di tempat pengumpulan setiap pagi pukul 08.30. Namun warga dilarang mengumpulkan sebelum waktu yang ditentukan.
Berbagai jenis sampah dipilah berdasarkan jenisnya – mudah terbakar, tidak mudah terbakar, dan dapat didaur ulang. Berbagai jenis sampah dikumpulkan pada waktu yang berbeda.
Warga yang ingin membuang barang-barang dalam jumlah tertentu – seperti peralatan rumah tangga dan furnitur – harus membuat jadwal khusus pembuangan sampah.
Kota Kamikatsu adalah salah satu kota yang paling ambisius. Warga kota merasa bangga karena memilah sampah berdasarkan 45 kategori.
Sementara itu, pemerintah prefektur Kagoshima meminta warganya untuk menuliskan nama mereka di kantong sampah mereka. Dua tahun lalu kota Chiba menguji sistem berbasis kecerdasan buatan untuk membantu warga membuang sampah dengan benar. Tonton video “Ikan di Fukushima Sebuah tim ilmuwan akan mempelajari limbah nuklir” (fem/fem)