Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto ingin menurunkan biaya haji mulai tahun depan. Ia menugaskan Kementerian Agama untuk melakukan berbagai penyesuaian biaya agar biaya haji lebih terjangkau bagi masyarakat luas.
Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi menyatakan Prabowo ingin menekan biaya penyelenggaraan haji tahun depan. Soal besarannya, dia mengatakan Biaya Perjalanan Haji (BIPIH) 2025 akan dibahas dalam Panitia Kerja bersama Komite VIII DPR.
Syafii mengumumkan di Istana Kepresidenan: “Pak Menteri, kami hampir bisa memastikan biaya haji tahun ini akan dikurangi. Berapa? Saat ini belum bisa dikatakan. Karena harus ada kesepakatan dengan Panja.” , Jakarta Pusat, Jumat (27 Desember 2024).
Syafii mengatakan, Prabowo meminta Kementerian Agama mempertimbangkan kewajaran pengeluaran BIPIH pada 2024. Dengan begitu, biaya haji bisa lebih murah.
“Saya juga menyadari banyak biaya yang bisa dirasionalisasikan agar kualitasnya lebih baik tapi harganya lebih murah,” ujarnya.
Berapa biaya ibadah haji saat ini? Dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, biaya penyelenggaraan haji di Indonesia ditetapkan dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 6 Tahun 2024 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1445 Hijriah / 2024 Masehi. , Diterima dari Biaya Perjalanan dan Nilai Manfaat Haji.
Peraturan ini ditandatangani oleh Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu masih menjabat. Padahal, beleid tersebut diteken pada 9 Januari 2024. Beleid ini diterbitkan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 48 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah serta Pasal 11 ayat (1) UU Nomor 34 .2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji.
Dalam aturan tersebut, nomor BIPIH jamaah haji digunakan untuk biaya penerbangan haji, akomodasi di Makkah, biaya akomodasi sebagian di Madinah, biaya hidup, dan visa.
Pada tahun 1445 H/2024 M, BIPIH jamaah haji reguler adalah: a. Pengiriman Aceh senilai Rp49.995.870,00 miliar. Medan berjabat tangan dengan Rp. Gudang kelelawar bernilai 53.833.934,00 dre. Biaya Embarkasi Padang sekitar Rp 51.739.357,00. Turun di Palembang sekitar Rp 53.943.134,00. Embarkasi Jakarta (Pondok Gede dan Bekasi) seharga Rp 58.498.334,00. Jalan-jalan sendirian seharga Rp 58.562.008,00 h. Gudang Surabaya dibanderol dengan harga Rp 60.526.334,00. Dibangun gudang di Balikpapan senilai Rp56.510.444,00 juta. Gudang Banjarmasin seharga Rp 56.471.105,00. Makassar berangkat dengan 60.245.355,00 l. Mulai Lombok dengan harga Rp 58.630.888,00 m. Harga Kertajati adalah Rp 58.498.334,00
Sementara itu, jumlah BIPIH yang diterima dari petugas haji setempat (PHD) dan pengawas kelompok bimbingan haji dan umroh (KBIHU) sedikit berbeda.
BIPIH PHD dan KBIHU digunakan untuk membiayai penerbangan, akomodasi, makan, transportasi, jasa di Arafah, Mudzalifah dan Mina, jasa pemeliharaan, bongkar muat, jasa keimigrasian, biaya asuransi asuransi dan tindakan perlindungan lainnya, dokumen perjalanan, biaya hidup) dari Jemaah haji di Indonesia dan Arab Saudi, urusan masyarakat di dan Arab Saudi, dan manajemen BPIH.
BIPIH untuk PHD dan KBIHU adalah sebagai berikut: a. Pengiriman Aceh senilai Rp87.359.984,00 miliar. Naik Medan seharga Rp 88.509.253,00. Gudang kelelawar bernilai 91.198.048,00 dre. Mendarat di Padang seharga Rp 89.103.471,00. Palembang dalam perjalanan sekitar Rp 91.307.248,00. Embarkasi Jakarta (Pondok Gede dan Bekasi) seharga Rp 95.862.448,00. Biaya untuk turun sendiri adalah Rp95.926.122,00. Keberangkatan dari Surabaya Rp 97.890.448,00. Mereka menyimpan Rp93.874.558,00 juta di Balikpapan. Gudang Banjarmasin seharga Rp 93.835.219,00. Makassar berangkat dengan tarif Rp 97.609.469,00. Lombok Embark sekitar Rp 95.995.002,00. Kost Kertajati Rp 95.862.448,00
Tonton juga video ‘Menteri Agama Harus Bayar Lebih Banyak Persentase Biaya Haji’:
(acd/acd)