Jakarta –
Banyak event diskon yang tersedia di toko offline dan online untuk libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025. Diperkirakan acara diskon terakhir tahun ini akan menghemat devisa belanja pemerintah sebesar Rp 80 triliun atau sekitar 5 miliar dolar AS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, banyak asosiasi pengusaha yang memulai program diskon. Hari Belanja Online Nasional (Herbolanas) EPIC Sale yang dimulai hari ini, Diskon Beli Hanya di Indonesia (BINA) 2024.
“Kalau dihitung satu bulan dari Harbolnas, Bina hingga penjualan EPIC, bisa dapat 80 miliar rupiah. 80 miliar rupiah itu kalau dirupiahkan sekitar 5 miliar dolar AS. Artinya beli di “Just Indonesia”. Ini sudah menyelamatkan AS. Modal asing sebesar $ 5 miliar untuk perusahaan,” ujarnya pada acara peluncuran penjualan EPCI di Alam Sutera, Tangerang, Minggu. kata Airlangga (22/12/2024).
Airlangga mengatakan sejumlah Rp Rinciannya, diperkirakan nilai transaksi di Harbolnas diperkirakan bisa mencapai Rp40 triliun.
Jadi untuk event tanpa diskon, targetnya transaksi Rp 25 triliun Sedangkan pada event penjualan EPIC yang dimulai hari ini, targetnya adalah mencapai Rp 14 miliar selama event diskon.
Tadi Pak Solehin (Ketua Umum Eprindo) bilang penjualannya per hari Rp 1,2 miliar. Jadi kalau (10 hari beroperasi) Rp 12 miliar 8%, maka kita harus naik 8% pak. Rp 14 triliun , “katanya. berkata.
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menyinggung penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% mulai 1 Januari 2025.
“Pertama, semua barang kebutuhan pokok termasuk produksinya tidak dikenakan PPN. Jadi produk tepung terigu, turunan minia kita, kemudian produksi gula,” kata Airlangga.
Berikutnya adalah layanan pembayaran atau sistem pembayaran e-money seperti Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS). Menurut dia, hal ini serupa dengan transaksi menggunakan kartu debit, transaksi kartu e-money, tidak akan terkena dampak kenaikan PPN hingga 12%.
“Jadi QRIS tidak ada PPN seperti kartu debit transaksional lainnya. Jadi apalagi kalau sektor transportasi, lalu kesehatan dan pendidikan, semuanya bebas PPN. Selain yang khusus, nanti yang khusus akan ditentukan. Jadi pun membayar. tol tidak dikenakan PPN.
Oleh karena itu, menurut Airlangga, program Kementerian Perdagangan patut didukung khususnya pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025. Ia berharap target transaksi dapat tercapai dan mengingat kekuatan perekonomian Indonesia kuat.
(shc/kil)