Jakarta –
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan telah menerapkan pemindai peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta untuk meningkatkan efisiensi sektor logistik di Indonesia. Saat ini terdapat 10 pemindai di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan alat pemindai ini akan mempercepat proses efisiensi, transparansi, dan keamanan arus barang serta menjamin perbaikan pengelolaan pelabuhan.
Dikatakan Askolani, alat ini akan mampu membawa Indonesia bersaing dengan negara-negara lain di Asia.
“Dan dengan peralatan optik yang canggih saat ini, setidaknya kita bisa bersaing dengan negara-negara lain di Asia. Teknologi, pelayanan, pengawasan, itu bisa kita tandingi,” ujarnya di Tempat Penimbunan Sementara Terminal Petikemas Koja, Jakarta (18). / 12/2024).
Askolani menjelaskan banyak manfaat menggunakan container scanner ini. Pertama, membantu menjaga keamanan negara terhadap masuknya barang haram.
Kedua, perlindungan terhadap impor barang yang dilarang dan dibatasi oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kesehatan, BPOM, Badan Karantina Nasional. Ketiga, membantu mempercepat, merasionalisasi, dan menyederhanakan pelayanan yang berdampak pada penghematan waktu serta biaya logistik yang dikeluarkan badan usaha.
“Jadi dengan efisiensi ini kita perkirakan jumlah ekspor dan impor akan meningkat, dan jika meningkat, kita tahu dampaknya adalah ekonomi akan tumbuh, investasi akan meningkat, lebih banyak lapangan kerja yang dapat terserap dan akan meningkat. Dampaknya multiplier terhadap perekonomian Indonesia akan lebih baik, ujarnya.
Selain itu, Askolani menjelaskan alat tersebut juga dapat mendeteksi barang terlarang seperti narkotika dan sampah. Ini karena alat pemindai kontainer melihat semua yang ada di dalam kontainer.
“Semuanya akan bisa kita lihat dengan lebih terbuka dan transparan, dan tentunya akan ada spesifikasi yang lebih detail sehingga kita bisa mendeteksi setiap barang yang ada di sana, tidak hanya berupa barang, termasuk limbah, termasuk narkotika. lebih cepat dan transparan,” katanya.
Saksikan juga video “7.199 batang rokok ilegal disita dari 210 supermarket di Lumajang”:
(tahun/tahun)