Jakarta –

Rusia secara bertahap mengembangkan teknologinya sendiri untuk menghindari ketergantungan pada negara-negara Barat. Baru-baru ini, Rusia sedang mengerjakan konsol game yang diproduksi di dalam negeri.

Menurut laporan TechSpot, konsol game ini dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Rusia. Informasi ini pertama kali diungkapkan Anton Gorelkin, Wakil Ketua Komite Informasi Politik Duma Negara.

Konsol tersebut akan ditenagai oleh prosesor Elbrus dan akan menjalankan sistem operasi Aurora atau Alt Linux. Keduanya merupakan cabang dari sistem operasi Linux yang banyak digunakan di Rusia.

Prosesor Elbrus yang digunakan pada konsol ini dikembangkan oleh Moscow Spark Technology Center berdasarkan arsitektur Very Long Order Word (VLIW). Prosesor ini dirancang khusus untuk digunakan di bidang pertahanan, infrastruktur penting, dan sektor lainnya.

Kemampuan prosesor Elbrus tersebut tentunya tidak akan bisa menandingi apa yang saat ini diproduksi oleh Intel, AMD atau Arm, dan tentunya tidak akan mencapai level konsol andalan seperti PS5 atau Xbox.

“Jelas bagi semua orang: prosesor Elbrus masih belum bisa mencapai level yang dibutuhkan untuk bersaing dengan PS5 dan Xbox, yang berarti solusinya harus tidak konvensional,” kata Gorelkin seperti dikutip TechSpot, Kamis (1/2/2025).

Meski menggunakan chipset inferior, Gorelkin menegaskan bahwa konsol tersebut dimaksudkan untuk memainkan game produksi dalam negeri, bukan port dari game lama. Artinya Rusia akan mendorong komunitas pengembang untuk mengembangkan game.

Selain itu, Rusia juga sedang mengerjakan konsol lain bernama Fog Play, yang merupakan perangkat cloud gaming. Pengguna dengan komputer kelas atas dapat meminjamkan kekuatan komputasinya kepada pengguna Fog Play sehingga mereka dapat bermain game melalui cloud.

Fog Play dikembangkan oleh perusahaan telekomunikasi Rusia MTS. Perangkat tersebut kemungkinan akan dijual dengan harga kurang dari R5.000 (Rs 733.000) dan termasuk pengontrol yang digunakan oleh Xbox.

Tonton video “Video Rusia dan Ukraina menukar 150 tahanan melalui UEA” (vmp/rns)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *