Tallinn –
Pemerintah Tallinn (Estonia) mengusulkan untuk mengenakan pajak kepada wisatawan yang mengunjungi wilayahnya.
Seperti dilansir eRR, Rabu (12/11/2024), usulan tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Tallinn Margot Rose menanggapi laporan Kementerian Perekonomian Estonia. Menurut laporan, dalam 10 tahun arus wisatawan akan meningkat sekitar 50%, yakni menjadi 9,3 juta malam per tahun.
Oleh karena itu, wilayah Tallinn mengusulkan untuk memberlakukan pajak turis, yang besarannya belum dapat ditentukan.
“Ini akan membantu menutupi biaya tambahan dan meningkatkan infrastruktur untuk menampung wisatawan,” katanya.
Selain untuk meningkatkan pendapatan dan memperbaiki infrastruktur, pajak pariwisata nantinya akan digunakan untuk mengembangkan bisnis lokal dan ruang publik, kata Rose. Dengan kata lain, ini bukan pajak umum, tetapi biaya yang ditargetkan.
Rose mengatakan hingga akhir tahun ini, sekitar 3 juta wisatawan asing akan mengunjungi Tallinn. Dia memperkirakan nominal biayanya antara 17 hingga 50 ribu per orang jika menerapkan pajak, namun pihaknya tidak merincinya.
Rose juga mencatat, pajak sebesar itu tidak akan mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung ke Tallinn.
“Pengalaman kota-kota lain juga menunjukkan bahwa jika ada yang ingin datang, mereka tidak akan menolak datang karenanya,” kata Rose.
Kemudian, kata dia, jika jumlah wisatawan yang menggunakan kapal pesiar mencapai 600.000 per tahun, infrastruktur yang ada mungkin akan sulit menampungnya.
“Toilet umum, sarana pelayanan, transportasi, jalan (belum siap). Kalau wisatawan kapal pesiar datang massal, akan terjadi kemacetan saat keluar pelabuhan,” ujarnya.
Ia juga mengklaim kotanya mampu menampung 10.000 wisatawan kapal pesiar dalam satu hari. Tonton video: Bali masuk daftar tempat yang tidak boleh dikunjungi pada tahun 2025 (upd/wsw)