Jakarta –
Program food pantry yang digagas Presiden Prabowo Subianto mulai memberikan dampak positif bagi warga Desa Kaliki, Kecamatan Kurik, Merauke.
Sejak Oktober 2024, masyarakat telah menggarap lahan seluas 100 hektar dengan pendampingan intensif TNI dan bimbingan langsung Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
“Kami mulai bekerja di sini pada 24 Oktober dengan metode sistem sebaran. Langkah awal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” kata Ketua Satgas Pangan Mayjen TNI Ahmad Rizal. Ramdhani dalam keterangannya, Selasa (10/12/2024).
TNI memberikan bantuan sehari-hari untuk mendukung program ini. Program ini juga didukung dengan bantuan alat mesin pertanian (alcintan) dan benih padi gratis.
Dukungan ini disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat, apalagi sebagian besar warga masih belajar bertani.
Pejabat Desa Kaliki Nathan Ndiken mengatakan program ini telah memberikan harapan baru bagi warga setempat.
“Dulu kami hanya mengenal sagu pangkur. Sekarang kami belajar cara menanam, memupuk, dan merawat tanaman padi. Kami sangat bersyukur dan berharap ke depan pemerintah akan bersama kami,” ujarnya.
Nathan mengatakan, bantuan berupa pendampingan lapangan (PPL) dan pelatihan sangat penting untuk menunjang keberhasilan program ini. Dengan dukungan penuh pemerintah dan TNI, program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.
Program food pantry ini juga menjadi dorongan penting bagi masyarakat Desa Kaliki untuk menjadi petani produktif dan berdaya saing serta bagian dari upaya nasional untuk mencapai kemandirian pangan.
Sementara itu, Albertus Mahus, tokoh adat salah satu marga di Desa Kaliki, mengatakan masyarakatnya sangat senang dengan dibangunnya gudang pangan dari tanah Papua. Menurut dia, masyarakat sudah meminta optimalisasi lahan tersebut selama 5 tahun.
“Kami sepakat untuk membuka sawah. “Sekarang sudah siap dibuka 1.000 hektar, sekarang 200 hektar, lalu yang belakang 700 hektar sekarang sedang digarap, dan di sini tengahnya 100 hektar,” ujarnya.
Albertus mengatakan, warga Kecamatan Kurik sudah mulai giat mengembangkan pertanian. Hal ini bertujuan untuk menunjang kebutuhan vital masyarakat di bidang keuangan dan perekonomian.
“Ini yang kita butuhkan. Kalau yang lainnya masih kita abaikan semuanya. Kita butuh keselamatan masyarakat Desa Kaliki, itu yang kita perlukan,” imbuhnya.
Diketahui, pencetakan sawah di Desa Kaliki dilakukan di atas tanah milik 5 marga, antara lain marga Makhuze, Kayze, Balagaize, Ndiken, dan Gabze.
“Makanya kita sepakat untuk membuat sawah di sini. Ada beberapa marga yang menyetujuinya, jadi kami siap membuat sawah di sini,” ujarnya.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian (Kementan) mewujudkan visi swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto saat meninjau lokasi percetakan padi Merauke.
Upaya tersebut antara lain dilakukan dengan memperkuat program intensifikasi atau optimalisasi lahan (oplah), serta percepatan perluasan atau pembukaan lahan sawah baru.
Rohmin Dahuri, Anggota Komisi RI DRC IV, juga mengungkapkan kepuasannya terhadap pelaksanaan rotasi dan pencetakan padi yang saat ini dilakukan secara progresif. Ia pun meyakini penerapan ini dapat membuahkan hasil yang baik, khususnya bagi kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat Indonesia.
“Saya yakin Komisi IV dan seluruh rakyat Indonesia akan mendukung penuh visi swasembada pangan yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan salah satu cara untuk mencapai swasembada pangan adalah dengan mencetak sawah di luar Pulau Jawa yang memiliki lahan garapan. dan produktif,” tutupnya. (akd/akd)