Jakarta-
Pemerintah mengusulkan untuk mengenakan pajak kepada orang kaya daripada menaikkan PPN menjadi 12% pada tahun 2025, kata mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurut dia, kenaikan pajak terhadap orang kaya bisa menyebabkan penerimaan negara menjadi cukup tinggi hingga mencapai Rp 81,6 triliun. Memang dengan menaikkan pajak bagi masyarakat kaya, masyarakat kelas menengah dan miskin tidak perlu terbebani oleh dampak kenaikan harga.
Hal itu diungkapkan Ganjar dalam video yang diunggahnya ke akun YouTube pribadinya. Catatan penting yang ia sampaikan dalam video berdurasi 10 menit itu mengkritisi kebijakan kenaikan PPN hingga 12%.
“Menaikkan PPN menjadi 12% mungkin tampak seperti solusi cepat, namun sebenarnya ada cara lain, pertama, pajak kekayaan yang menyasar orang-orang kaya bisa menghasilkan sekitar Rp 81,6 triliun tanpa membebani masyarakat miskin,” kata Ganjar dalam video yang dikutip dari Antara. Kamis (19/12/2024).
Potensi penerimaan negara dari usulan pajak orang kaya yang diajukan Ganjar jauh lebih besar dibandingkan penerimaan negara dari kenaikan PPN. Dalam catatan detikcom, Kepala Biro Kebijakan Pajak (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengungkapkan negara berpotensi mendapat tambahan penerimaan hingga Rp 75 triliun dari kenaikan PPN hingga 12% pada tahun 2025. .
Sedangkan menurut data yang dipaparkan Ganjar, pajak terhadap orang kaya mampu menghasilkan pendapatan negara jauh lebih besar, yakni mencapai Rp 81,6 triliun. Jumlah ini sekitar 8,79% lebih besar dibandingkan kenaikan PPN menjadi 12%.
“(Potensinya) sekitar PPN Rp75 triliun,” kata Febrio beberapa waktu lalu di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat.
Kembali ke Ganjar, selain mengejar pajak bagi orang kaya, ia juga mengusulkan agar pemerintah melakukan pajak pada sektor pertambangan dan sawit. Menurutnya sektor-sektor tersebut saat ini sedang mengalami surplus atau peningkatan keuntungan yang sangat besar. Potensi pendapatan negara juga tidak main-main, menurut Ganjar, bisa mencapai Rp 300 triliun.
Selain itu, pria yang mencalonkan diri pada Pilpres 2024 ini mengungkapkan, ada juga pajak karbon yang tidak hanya mendatangkan pendapatan tetapi juga menyelamatkan lingkungan di Indonesia. Alat fiskal baru ini harus dioptimalkan oleh pemerintah.
“Kebijakan-kebijakan tersebut selain meningkatkan pendapatan negara juga dapat memberikan rasa keadilan kepada masyarakat,” kata Ganjar.
Ganjar juga menegaskan, Indonesia lahir dari perjuangan para pendiri bangsa. Kehadiran Negara ini bukan bermaksud untuk membebani rakyatnya, melainkan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warga negaranya. Oleh karena itu, dia meminta seluruh politisi, wakil rakyat, dan seluruh elemen bangsa mengkaji ulang kebijakan kenaikan PPN menjadi 12%.
“Kita berani memilih jalan yang lebih adil dan visioner (10:21) Mari kita bahas bahwa bangsa ini maju bukan dengan menambah beban, tapi dengan melepaskan belenggu yang menghambat rakyat,” pungkas Ganjar. . (p/rd)