Jakarta –
Waktu terbaik untuk tidur malam tergantung pada kebutuhan istirahat setiap orang yang berbeda-beda. Tidur yang cukup memainkan peran penting dalam fungsi fisik, mental dan kesehatan tubuh.
Sebagai waktu istirahat, energi tubuh dan pikiran diisi kembali dengan tidur. Tidur yang cukup memungkinkan tubuh memperoleh manfaat maksimal setelah istirahat, sebelum kembali beraktivitas keesokan harinya
Jumlah tidur yang dibutuhkan seseorang berubah sepanjang hidupnya. Usia menentukan jumlah jam yang dibutuhkan seseorang untuk tidur agar dapat merasa nyaman dan melakukan aktivitas yang baik.
Menurut National Sleep Foundation, berikut rekomendasi total waktu tidur berdasarkan usia, antara lain: Bayi 0 hingga 3 bulan: 14 hingga 17 jam, Bayi 4 hingga 12 bulan: 12 hingga 15 jam, Balita 1 hingga 3 tahun: 11 hingga 14 jam. Balita 3-5 tahun: 10 hingga 13 jam Anak 6-13 tahun: 9 hingga 11 jam Remaja usia 14-17 tahun; 8 hingga 10 jam Remaja 18-25 tahun: 7 hingga 9 jam Dewasa 26-64 tahun: 7 hingga 9 jam Lansia 65 tahun ke atas: 7 hingga 8 jam. Jam tidur terbaik adalah pada malam hari.
Seperti dilansir Healthline, tidur malam yang nyenyak bergantung pada jam berapa Anda ingin bangun di pagi hari. Oleh karena itu, pentingnya jumlah tidur malam menjadi hal yang patut diperhatikan.
Misalnya, jika orang dewasa harus bangun pukul 05.00 pagi, sebaiknya usahakan tidur sekitar pukul 08.00-10.00 malam. Sebab sesuai anjuran usia, orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7-9 jam per hari.
Secara umum, menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2021 di European Heart Journal – Digital Health, waktu tidur ideal bagi orang dewasa adalah pukul 22.00.
Meskipun pukul 22.00 adalah waktu yang ideal untuk tidur, hal ini mungkin tidak berlaku bagi sebagian orang, namun bagi sebagian lainnya, kata Colin Lance, spesialis gangguan tidur di Klinik Cleveland yang berbasis di AS.
Menurut Dr. Lance, lebih baik tidur secara konsisten dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, daripada berfokus pada waktu tidur tertentu. Konsistensi ini membantu tubuh berfungsi dengan baik karena terkait dengan ritme sirkadian.
Singkatnya, ritme sirkadian merupakan jam internal alami tubuh yang mengatur jadwal tidur-bangun. Saat peserta tes berlatih tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, otak beradaptasi dengan jadwal tersebut.
Lagi pula, kompetitor dapat dengan mudah tertidur di malam hari dan kemudian bangun bahkan sebelum alarm berbunyi. Ritme sirkadian bisa terganggu jika jadwal tidur Anda kembali tidak teratur.
Siklus tidur yang tidak teratur meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Selain itu, kurang tidur berdampak pada sistem pemulihan dan fungsi tubuh, serta kesehatan fisik, emosional, dan kognitif. Simak video “Dokter Bicara Bahaya Tidur Seharian Saat Puasa” (Azne/Radf)