Jakarta –

Menteri Pertanian Andy Amran Sulaiman dan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes-PDT) Yandri Susanto menandatangani perjanjian kerja sama swasembada pangan berkelanjutan.

Amran dalam sambutannya mengatakan kerja sama tersebut ditujukan pada dua hal utama, yakni swasembada pangan dan bergizi di Indonesia. Dengan konsensus ini, kami berharap Indonesia dapat kembali mencapai swasembada di masa depan.

“Dua impian besar Presiden (Prabovo) di bidang pertanian sedang kita wujudkan, yaitu swasembada pangan dan bergizi. Harus kita dukung dengan baik. Amran di Gerakan Nasional Pangan Merah Putih untuk Pangan Berkelanjutan. Kofi di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2024).

Amran mengatakan Indonesia sudah empat kali mencapai swasembada yaitu pada tahun 2017, 2019, 2020 dan 2021. Indonesia mendapatkan medali Agricola dari Food and Agriculture Organization (FAO) yang merupakan penghargaan tertinggi FAO di bidang pangan dan pertanian global. . bagian

“Insya Allah akan kami dapatkan secepatnya.

Melalui kemitraan ini, Kementerian Pertanian menaruh perhatian pada pendistribusian benih tanaman dan hewan yang merupakan bahan baku pangan bergizi. Bahan baku ini diharapkan dapat dioptimalkan dari area sekitar dapur yang dibangun.

“Bahan baku disiapkan di sekitar dapur Makanan Bergizi. Seperti telur, ayam, sayur, ikan, dan lain-lain. Amron.

Saat ini Kementerian Pertanian dan Republik Rakyat Tiongkok sedang membantu pendistribusian benih dan bibit. Dengan begitu, ia berharap pergerakan perekonomian desa menjadi reservoir bagi dirinya sendiri.

“Kementan dengan tokoh desa, dengan tokoh desa, karena desa adalah pemimpinnya. Jadi, dibagi dua, kita bangun klaster pertanian modern. Sekarang kita di Papua, lalu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Barat, Selatan. Sumatera, Aceh, Kepri, Lampung,” jelas Amran.

Sentra produksi pangan meliputi sentra pangan pangan bergizi dan swasembada pangan, jelas Amran. Dia memastikan persiapan kedua belah pihak sudah dilakukan.

Sementara itu, Menteri Pertanian-PDT Yandri Susanto mengatakan kerja sama ini diprakarsai oleh Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan. Menurut dia, hingga tahun 2025, batasan anggaran Kementerian Pertanian sebesar Rp 71 triliun, 20 persennya akan digunakan untuk menjamin ketahanan pangan.

“Kita ingin mempercepat swasembada pangan. Tahun 2015 sampai 2014 kita laporkan anggaran dana pedesaan sebesar Rp 609 triliun. Tahun 2023 anggaran Indonesia sebesar Rp 70 triliun dan tahun 2025 sebesar Rp 71 triliun. .kurang dari 20 persen untuk ketahanan pangan, yaitu swasembada pangan,” kata Yandri.

Yandri melakukan kartografi atau pemetaan potensi pangan di pedesaan. Dengan demikian, setiap desa akan mempunyai produk unggulannya masing-masing.

“Impian saya sebagai Menteri Desa di bawah Presiden Prabowo adalah setiap desa mempunyai pelayanannya masing-masing. Ini desa Nila, desa tomat, desa kacang tanah, desa perikanan, desa padi, dan lain-lain. (shc/fig)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *